Hasil Penelitian: Varian Baru Virus Corona Lebih Mudah Menular, Perlunya Pembatasan Diperketat

Saat ini, angka reproduksi di Inggris- negara yang pertama kali mengindikasikan adanya varian baru virus corona - diperkirakan antara 1,1 hingga 1,3.

Editor: AbdiTumanggor
24h
Serangan varian baru virus corona tengah melanda dunia. 

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa varian itu menyebar begitu cepat.

Tetapi, indikasi awal menunjukkan bahwa vaksin corona yang sudah ada efektif melawannya.

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris diberi nama "Varian of Concern 202012/01" atau VOC oleh badan kesehatan masyarakat Inggris (PHE).

Varian baru itu terdeteksi pada November dan diperkirakan mulai berkembang di Inggris tenggara pada September.

Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus ini lebih mematikan, namun virus ini meningkatkan jumlah kasus yang pada gilirannya akan menambah tekanan lebih lanjut pada NHS.

Varian baru Covid-19 itu kini ditemukan di seluruh Inggris, kecuali Irlandia utara.

Kasus varian baru virus corona terkonsentrasi di London, serta Inggris tenggara dan timur.

Hingga akhir Desember 2020, deteksi varian baru virus corona ditemukan di lebih dari 20 negara.

Varian baru ini telah menyebar di berbagai negara Eropa, seperti Belanda, Denmark, Prancis, Italia, Spanyol, Swiss, Finlandia, Irlandia, Jerman, Islandia dan Belgia

Di benua Amerika, varian ini baru ditemukan di Kanada dan Amerika Serikat.

Sementara di Asia, varian baru virus corona telah menyebar di Jepang, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, India, Pakistan, Israel dan Lebanon.

Varian ini dilaporkan juga telah menyebar di Australia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Varian Baru Virus Corona "Sangat" Lebih Mudah Menular, Pembatasan Perlu Diperketat"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved