News Video

Rumah Makan Runtuh saat Jalan Utama Sidikalang- Medan Amblas karena Gerusan Air yang Sangat Deras

Warga Kabupaten Dairi dikejutkan dengan amblasnya jalan utama Sidikalang- Medan atau tepatnya di KM 6 Desa Sitinjo II pada Rabu (6/1/2021)

TRIBUN-MEDAN.COM - Warga Kabupaten Dairi dikejutkan dengan amblasnya jalan utama Sidikalang- Medan atau tepatnya di KM 6 Desa Sitinjo II pada Rabu (6/1/2021).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Medan, jalan amblas saat pengerjaan gorong-gorong.

Derasnya air mengakibatkan seluruh aspal terdorong hingga akses utama warga putus total.

Warga bernama Victor Situmorang menerangkan jalan yang putus selebar puluhan meter.

"Itu kejadiannya hari Selasa semalam setengah jalan saja yang longsor. Terus Rabu itulah total putus. Ini masih diperbaiki, tapi karena air yang keluar besar jadi jalan pun terdorong semua," ungkap Victor kepada Tribun Medan.

Baca juga: Detik-detik Jalan Utama Medan- Dairi Putus Total karena tak Ada Saluran Air

Berjarak 300 meter dari lokasi kejadian, Victor menduga bahwa gorong-gorong yang tidak berfungsi dengan baik tepat di bawah jalan menjadi salah satu penyebabnya.

"Itu dulu nya di bawah jalan ada gorong-gorong jalan air. Tapi udah lama pembuangan air (gorong-gorong) tertutup. Padahal akhir-akhir ini hujan deras terus, jadi air rata dengan jalan," ujarnya.

Lanjutnya, akibat dari amblasnya aspal jalan ini, ada bangunan yang ikut ambruk yaitu sebuah warung.

"Akibat amblas ini ada juga yang runtuh yaitu Deyas Bar dan Penginapan Alanta Jumpa. Kalau penginapan hanya halaman dan ada warung depan penginapan. Itu amblas ke bawah," ujarnya.

Nabila, warga sekitar, juga menyayangkan kejadian ini karena ia menuturkan bahwa jalan ini merupakan jalan vital penghubung Medan-Sidikalang, Kabupaten Dairi.

Namun begitu, Nabila menuturkan jika ada jalan alternatif untuk menghindari jalan amblas tersebut.

"Kalau dari Medan itu dari Simpang Lae Sirambon di Simpang 3-nya, kemudian tembus ke Simpang Lembaga dan kemudian masuk ke Jalan Panji Bako. Kalau untuk waktu tempuhnya beda sekitaran 30 menit sampai 1 jam," tutur Nabila.

Victor juga menimpali juga jalan alternatif ini hanya dapat dilalui oleh satu mobil mengingat ruas jalan yang tidak terlalu besar.

"Ada dua jalur alternatif. Tapi dua-duanya jalan ini lebarnya hanya bisa dilintasi 1 mobil saja," kata Victor.

Akibat peristiwa ini, Victor berharap pemerintah membangun jembatan karena jalan lintas tersebut menjadi akses vital warga. 

"Ya harapannya buat pemerintah agar cepat dibangun jembatan yang bagus, karena ini jalan para masyarakat mau ke Kota Sidikalang. Jalan ini sangat vital karena di kota para masyarakat dari kampung bisa menjual hasil ladangnya, dan di kota juga orang bisa belanja. Kantor dan sekolah juga semua di kota," pungkas Victor.

(cr4/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved