Varian Baru Covid-19 Semakin Mengganas, Kota di China Lockdown dan Jepang Terapkan Keadaan Darurat

Warga Negara Indonesia (WNI) diminta untuk dapat mematuhi aturan Pemerintah Jepang dalam hal protokol kesehatan maupun kebijakan terkait lainnya

Editor: AbdiTumanggor
South China Morning Post
Penelitian Virus Corona (COVID-19) di Laboratorium yang terdapat di Wuhan, China. 

Hebei memasuki "mode masa perang" pada Selasa (5/1). Ini berarti, tim investigasi akan dibentuk di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten untuk melacak kontak dekat dari mereka yang dinyatakan positif.

Televisi pemerintah China sebelumnya melaporkan, Shijiazhuang telah melarang penumpang turun di stasiun kereta utama. 

Kota itu sebelumnya meminta para penumpang untuk menunjukkan hasil tes asam nukleat Covid-19 negatif yang diambil dalam 72 jam sebelum naik kereta atau pesawat di Hebei.

Total kasus baru virus corona di China mencapai 63 termasuk kasus impor pada Kamis (7/1), melonjak hampir 2 kali lipat dari 32 infeksi sehari sebelumnya. Angka itu merupakan kenaikan terbesar dalam kasus harian sejak mencatat 127 infeksi pada 30 Juli lalu.

Alasan China belum izinkan tim WHO masuk ke Wuhan

Sebelumnya, pihak otoritas China mengatakan, masih bernegosiasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai tanggal dan rencana perjalanan untuk kunjungan para ahli internasional yang menyelidiki asal-usul virus corona baru.

Pernyataan China itu keluar setelah Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam Beijing karena tidak memberikan izin untuk misi tersebut.

Posisi China dalam memburu asal-usul pandemi "selalu terbuka dan bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam jumpa pers Rabu (6/1), seperti dilansir Channel News Asia.

Dia menyebutkan, China memiliki kerjasama yang erat dengan WHO.

Tapi, “Masalah asal sangat kompleks. Untuk memastikan pekerjaan kelompok ahli global di China berhasil, kami perlu menjalankan prosedur yang diperlukan dan rencana konkret yang relevan. Saat ini, kedua belah pihak masih dalam negosiasi,” ungkap Hua.

“Saya mengerti, ini bukan hanya masalah visa dan tanggal serta rencana perjalanan yang sebenarnya. Kedua belah pihak masih menjalin komunikasi yang erat," imbuh dia.

Warga mengenakan masker di Wuhan

Warga mengenakan masker di Wuhan

China sedang sibuk

Menurut Hua, pakar penyakit China saat ini sedang sibuk dengan beberapa kluster dan wabah skala kecil yang terjadi di negeri ginseng dalam beberapa minggu terakhir.

“Para ahli kami sepenuh hati berada dalam pertempuran menegangkan untuk mengendalikan epidemi,” ujarnya.

Tim ahli internasional rencananya mengunjungi Wuhan pada Januari, tempat pandemi pertama kali muncul setahun lalu.

Sumber: Kontan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved