Suguhkan Jajanan Tempo Dulu dan Punya Mata Uang Tempu, Pasar Kamu Ajak Masyarakat Sumut Nostalgia
Destinasi wisata kuliner Pekan Sarapan Karya Anak Muda (Pasar Kamu), Jalan Perintis, Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang
Ratusan pengunjung yang datang memiliki latar belakang usia mulai dari remaja hingga lansia. Tampak pengunjung tampak menikmati menu yang ternyata kembali Bernostalgia dengan jajanan yang kini sudah hampir jarang ditemukan di tempat lain.
Diantaranya ada Marni (70), warga Kecamatan Medan Polonia yang diajak anaknya untuk mencoba jajanan pasar. Bersama rombongan keluarganya, Marni mengaku teringat kembali masa kecilnya saat mencoba memakan Gatot, makanan tradisional yang berbahan dasar singkong yang ditabur kelapa.
"Ini makanan yang kami dulu rame-rame sama bapak, mamak waktu susah makan nasi. Kami makan di teras pake daun pisang. Senang sekali rasanya masih ada jual makanan gini. Memang masih ada, tapi susah sekali didapat. Ini diajak teringat masa lalu saya," ujar Marni.
Hal ini kemudian ditimpali Dedi bahwa ternyata pengunjung yang datang banyak bercerita jika makanan-makanan di Pasar Kamu sebagai ajang momen bernostalgia terkhusus bagi warga yang berusia lanjut.
"Banyak cerita yang didapat. Waktu itu ada ibu-ibu yang menangis saat makan. Dia teringat masa lalu. Kue-kue ini banyak bercerita seperti makanan waktu susah dulu. Kemudian bahkan ada yang nostalgia waktu pertama kali makan dengan suami, atau makanan waktu mengidam pada zaman dahulu. Beberapa kue yang ada disini adalah kue lama yang menjadi cerita tersendiri," jelas Dedi.
Selain itu, Dedi menuturkan jika dalam beberapa momen, para pengunjung dapat menikmati santapan pagi dengan live gamelan yang menambah suasana lokal.
"Kalau sekarang kan wisata kuliner yang milenial, tapi wisata kuliner kita disini menekankan unsur budaya. Misalnya penjual memakai pakaian tradisional, kemudian yang mengisi jual makanan, kita ingin tempat ini bermanfaat untuk menampilkan potensi budaya seperti gamelan, gendang pakpong Melayu, dan permainan tradisional," ucap Dedi.
(cr13/tribun-medan.com)