Curiga Anaknya Lebih Tinggi, Seorang Pria Jalani Tes DNA untuk Memastikan Dirinya Ayah Kandung
Hanya karena putranya tumbuh lebih tinggi dari dirinya, seorang pria mencurigai anak itu bukanlah darah dagingnya.
TRIBUN-MEDAN.com - Hanya karena putranya tumbuh lebih tinggi dari dirinya, seorang pria mencurigai anak itu bukanlah darah dagingnya.
Ren Nengbing, kini berusia 41 tahun yang tinggal di desa Long Feng, kota Ankang, provinsi Shanxi, China membuat banyak orang terkejut dengan penampilannya.
Pasalnya Ren Nengbing memiliki tubuh yang menjulang tinggi hingga 2,13 meter, hingga membuatnya terlihat seperti raksasa.
Namun anehnya, tinggi badan Ren Nengbing berbeda jauh dari ayah dan ibunya.
Orangtua Ren Nengbing tidak terlalu tinggi, bahkan tidak mencapai tinggi rata-rata di negara itu.
Baca juga: PASUTRI Korban SJ182 Ihsan dan Putri Dimakamkan Terpisah, Suami di Pontianak, Istrinya di Pekanbaru
Baca juga: KOREA Utara Diklaim Paling Berpotensi Menghancurkan Dunia ketimbang China dan Amerika, Ini Alasannya
Baca juga: Pria yang Tergeletak di Depan Polda Sumut Meninggal Dunia saat Perjalanan ke RS Bhayangkara
Karenanya cukup membingungkan mengapa Ren Nengbing memiliki tinggi seperti itu.
Ren Nengbing mengatakan sejak kecil dia sudah lebih tinggi dari teman sebayanya.
Ketika dia mencapai usia pubertas, tingginya meningkat tajam setiap tahun.
Untuk mengukur tingginya, ayah Ren Nengbing harus naik ke atas kursi.
Baca juga: Amanda Manopo dan Billy Syahputra Saling Unfollow Instagram, Bantah Putus, Ternyata Begini Faktanya
Ren Nengbing sempat merasa minder dengan tinggi badannya. Ia menganggap dirinya mengalami disabilitas, seperti ibu dan ayahnya.
Pun dengan ayah ibunya, juga sangat khawatir sekaligus bingung dengan tinggi badan pria itu.
Baca juga: Arie Kriting & Indah Permatasari Tak Henti Berharap Restu : Rasa Hormat Kami Tidak Pernah Terputus
Satu ketika, bahkan sang ayah sempat mencurigai jika Ren Nengbing bukanlah anak kandungnya.
Sang ayah sempat melakukan tes DNA dengan uang simpanannya selama ini, untuk memastikan hubungan mereka.
Karena masalah ekonomi, Ren tidak pernah periksa ke rumah sakit. Apalagi, dia merupakan tulang punggung keluarga.
Terlepas dari masalah tinggi badan, Ren kini didiagnosa dengan tumor otak.
Namun karena kondisi keuangan keluarga tidak memadai, ia menolak jalani operasi dan memutuskan untuk hidup normal, menunggu mujizat.
(sal/tribun-medan.com)
Ikuti kami di channel YouTube Tribun Medan Official