Pemangsa Kambing dan Ternak Babi di Sigalapang Diduga Kuat Harimau Sumatera

Pihaknya juga tetap memantau agresifitas Harimau Sumatera yang diduga pemangsa ternak di kawasan tersebut. 

TRIBUN MEDAN/HO
PIHAK BKSDA bersama masyarakat sedang memantau pergerakan Harimau Sumatera yang diduga kuat memangsa ternak di kawasan Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Harimau Sumatera diduga menjadi pemangsa ternak di Dusun Sigalapang, Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba pada Rabu (13/1/2021). 

Dugaan ini berdasarkan tanda-tanda melalui jejak dan bulu yang ditinggalkan.

Staf BKSDA Resort Dolok Surungan Edi mengatakan, di kawasan hutan tersebut merupakan kawasan margasatwa, tempat Harimau Sumatera hidup. 

"Kalau di Dolok Surungan di wilayah Desa Meranti Timur memang habitatnya konservasi Dolok Surungan, habitatnya Harimau Sumatera itu. Jumlahnya yang bisa kita perkirakan adalah sebanyak sekitar 15 ekor," ujar Edi saat dikonfirmasi Sabtu (16/1/2021). 

Dikatakannya, pemangsa ternak yang berada di kawasan Sigalapang tersebut mengarah pada Harimau Sumatera

"Kalau dari ciri-ciri yang ditinggalkan oleh Harimau itu banyak tanda-tanda, ternak babi yang dimangsa itu ada bekas bulunya yang ditinggalkannya, jejak kakinya. Itulah dominannya kalau memang dia yang memangsa itu," katanya.

"Dominan ke Harimau Sumatera karena jejak-jejaknya, bulu yang ditinggalkannya," ujarnya.

Terkait berat dan usia Harimau Sumatera yang memangsa ternak tersebut, pihaknya belum bisa memberikan data secara riil. 

"Karena posisi jejaknya sudah agak hilang akibat hujan saat kita lakukan survei ke sana sehingga berat badannya tidak bisa kita prediksi lagi, berapa ukurannya, dan berapa usianya," katanya.

"Tapi data-datanya sudah kita kirim ke BBKSDA, tim survei kota juga yang mampu mengukur terkait hal itu," sambungnya. 

Hingga hari kedua ini, pihaknya tetap berkoordinasi dengan masyarakat sekitar guna menghindari adanya mangsa yang baru. 

"Untuk sementara ini, kita meminta warga sekitar karena pemukiman itu berada dekat perbatasan langsung dengan kawasan hutan. Ada sekitar 20 meter dari tempat itu kan dan jarak pemukiman dengan hutan ada satu kilometer," lanjutnya. 

Pihaknya juga tetap memantau agresifitas Harimau Sumatera yang diduga pemangsa ternak di kawasan tersebut. 

"Kita minta kalau mau berladang dan di kandang ternaknya itu kalau mau tidur dibuatlah api unggun untuk sementara ini. Kita masih tetap lakukan pemantauan," lanjutnya. 

Langkah berikutnya, pihaknya akan memasang kamera trap. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved