PILU Bayi 2 Tahun Tewas Perlahan Kehabisan Darah setelah Tak Sengaja Telan Baterai Kancing

Seorang bayi berusia 23 bulan perlahan-lahan mati kehabisan darah setelah tidak sengaja menelan baterai.

This is Money
baterai kancing 

TRIBUN-MEDAN.com - Orangtua harus terus memperhatikan gerak-gerik bayi mereka. Jangan sampai terjadi hal-hal membahayakan seperti pada bayi satu ini.

Seorang bayi berusia 23 bulan perlahan-lahan mati kehabisan darah setelah tidak sengaja menelan baterai.

Bayi malang bernama Johnathan Huff itu awalnya diduga terkena infeksi virus.

Orangtuanya pun membawa anak itu ke dokter.

Tetapi setelah mendatangi dua dokter, anak itu tidak menunjukkan perubahan.

Dia malah emuntahkan banyak darah dan jatuh pingsan di rumah.

Johnathan Huff, 23 months, slowly bled to death after secretly swallowing a battery — despite his paramedic parents’ fight to save him

Baca juga: Heboh Penemuan Mayat Perempuan Menggantung di Kios Jalan Pane Siantar

Ayah sang anak berinisial AJ (34) langsung memberikan tindakan penyelamatan.

Ia memberikan CPR [ada Johnathan, sementara sang ibu Jackie (35) memberinya ciuman.

Tapi sayangnya, anak itu tidak bisa terselamatkan dan meninggal di rumah sakit.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan sebuah baterai kancing di dalam ususnya.

Ilustrasi baterai kancing, yang dikira permen oleh bocah dua tahun
Ilustrasi baterai kancing, yang dikira permen oleh bocah dua tahun (This is Money)

Orangtuanya yang patah hati setelah kehilangan putra, percaya anak itu menelannya pada 16 Desember dan menghabiskan empat hari untuk membakar organnya.

Karena kejadian buruk yang menimpa putranya, ibu Johnathan menghimbau agar orangtua lebih memperhatikan barang-barang di dekat anak mereka.

Baca juga: Padahal Sudah Lamaran, Nita Thalia Mengaku Heran dengan Sikap Vicky Prasetyo yang Masih Mendekatinya

Jackie, dari Greensboro, North Carolina, berkata: "Menempatkan lakban di bagian belakang remote bisa menghentikan ini."

"Selotip sulit dilepas orang dewasa, anak berusia dua tahun tidak akan bisa membukanya.

"Saya tidak bisa mengembalikan Johnathan, tetapi jika ada yang bisa saya lakukan untuk membuat lebih banyak orang tua menggeledah rumah mereka, maka itu berarti." (sal/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved