Model Seksi Disuruh Ganti Baju saat Naik Pesawat, Ungkap Kemarahan Pakaiannya Disebut Tak Pantas
Seorang model merasa dipermalukan oleh awak pesawat, yang menyebut pakaiannya tidak pantas digunakan dan memaksanya mengenakan rompi.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang model merasa dipermalukan oleh awak pesawat, yang menyebut pakaiannya tidak pantas digunakan dan memaksanya mengenakan rompi.
Model seksi itu bernama Isabelle Eleanore, mengenakan atasan hitam dan celana jins biru ketika anggota awak kabin menghentikannya saat naik dan mengatakan pakaian itu tidak pantas untuk terbang.
Model Instagram dan Only Fans mengatakan pramugari Jetstar menyarankan dia memakai jumper untuk menutupi bagian atas tubuhnya, menambahkan: "Anda tidak bisa memakai bikini."
Isabelle diberi rompi untuk menutupi atasan pendek yang dipakainya.
Karena hal itu, Isabelle merasa malu dan rendah diri.
Dia tidak terima, dan merasa diperlakukan berbeda.
Maskapai penerbangan bertarif rendah Jetstar sejak itu meminta maaf dan mengatakan ada "kesalahpahaman" tentang kebijakan maskapai di pihak pramugari.
Isabelle mengatakan insiden itu terjadi saat dia naik penerbangan dari Gold Coast ke Melbourne di Australia pada Senin malam.
Isabelle, yang bepergian dengan suaminya, Jeremy Szwarcbord, mengatakan pramugari memanggil kru lainnya untuk mencari sesuatu yang bisa dia kenakan di atas crop top.
Pramugari kemudian kembali dengan rompi keselakatan untuk dikenakan Isabelle sampai dia turun di Melbourne.
Isabelle mengatakan dia merasa "menjadi korban", "direndahkan" dan "malu" sementara "semua orang memandangnya".
Dia setuju untuk mengenakan rompi itu karena dia takut dia akan dikeluarkan dari penerbangan jika dia menolak.
Isabelle menulis sebuah postingan Instagram yang mengeluhkan insiden tersebut dan membagikan foto-foto pakaian yang dikenakannya.
"Jadi mereka membuat keributan besar ketika saya menginjak pesawat dan membuat saya menunggu di depan semua orang sementara mereka mencari sesuatu untuk menutupi saya," tulisnya pada 50 ribu pengikutnya.
"Jika saya memiliki payudara kecil, saya jamin mereka tidak akan mengatakan apa-apa.
"Mereka memaksa saya memakai rompi hi-vis. Apakah saya tersesat ... apakah ini tahun 1921 bukan 2021?
Situs web Jetstar menyatakan bahwa ada "persyaratan pakaian minimum" untuk penerbangannya dan "pakaian ofensif" dilarang.
Situs web tersebut menjelaskan: "Harap jangan mengenakan pakaian atau membawa barang pribadi yang menampilkan kata, gambar, simbol, atau slogan yang dapat dianggap menyinggung (mis. Kaus dengan kata-kata hinaan atau sumpah serapah).
"Jika ini terjadi, kru kami akan meminta Anda untuk menutupinya."
Seorang juru bicara Jetstar yang berbasis di Australia mengatakan maskapai tersebut telah meminta maaf kepada Isabelle.
Ini bukan pertama kalinya maskapai ini dituduh mempermalukan penumpang wanita atas pakaian yang dikenakannya.
Pada November 2019, penulis Serah Nathan, yang saat itu berusia 33 tahun, mengklaim staf Jetstar "mempermalukan" dia atas pakaian yang dia kenakan, beberapa saat setelah menyuruhnya pergi karena duduk di pangkuan pacarnya.
Serah, yang mengenakan tank top terselip di bawah bra, mengaku didekati saat menunggu penerbangan di bandara Melbourne.
Tetapi Jetstar menolak versinya tentang insiden itu, dengan mengatakan staf membantah tuduhan descriminasinya. (sal/tribun-medan.com)