Nasib Donald Trump Semakin Miris, Ini Data dan Bukti Dirinya Ditinggalkan Pendukungnya
Nasib Donald Trump kian mengibakan. Bak sudah jatuh tertimpa tangga. Selepas lengser dari kursi kepresidenan malah dapat fakta ini
TRIBUN-MEDAN.com - Donald Trump pernah merasakan hangatnya berada di puncak popularitas di Amerika Serikat.
Namun, 'roda berputar' sebab tak selamanya Donald Trump berada di kursi orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.

Peliknya, Donald Trump pun tampak enggan meninggalkan kursinya kendati Joe Biden dalam Pemilu Amerika Serikat sudah menang.
Serangkaian kerusahan mewarnai lengsernya suami Melanie Trump ini dari kursi jabatan Presiden negara adidaya itu.
Presiden AS ke-45 ini perlahan harus menerima kenyataan pahit.
Bahwa popularitas yang selama ini ia rasakan perlahan memudar.
Berang Dilabeli Perempuan Murahan, Begini Respons Menohok Awkarin yang Bungkam Netizen Julid
Hal ini berbeda jauh dengan para politisi pada umumnya di AS, yang biasanya lebih populer selepas meninggalkan jabatan mereka.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rupanya banyak 'tidak diinginkan' orang.
Jutaan orang yang kemungkinan memilih Trump pada masa lalu, kini menginginkan Trump dilarang menjabat posisi federal di masa mendatang, menurut analisis CNN, Minggu (7/2/2021).

Menjelang persidangan pemakzulan di depan Senat, jajak pendapat terbaru mengungkapkan bahwa lebih banyak orang Amerika ingin Trump dihukum dibandingkan selama persidangan pemakzulan pertamanya setahun yang lalu.
Yang lebih menakjubkan, lebih banyak yang ingin agar Trump dilarang memegang jabatan di tingkat nasional lagi.
Jajak pendapat ABC News-Ipsos terbaru yang dirilis pada Minggu menunjukkan bahwa 56 persen orang Amerika mendukung Senat menghukum Trump dan melarangnya memegang jabatan federal di masa mendatang.
Hanya 43 persen yang menentang tindakan tersebut.
Sebelumnya, jajak pendapat Universitas Monmouth yang diambil pada akhir Januari.