Perayaan Tahun Baru Imlek di Sumut

Budayawan Tionghoa Muda Ungkap Tradisi Unik Saat Imlek, Dilarang Keramas dan Bersih-bersih

Dalam tradisi Imlek hari pertama, masyarakat etnis Tionghoa selalu melakukan sujud meminta maaf kepada orang tua dengan menggunakan teh. 

TRIBUN MEDAN/KARTIKA
BUDAYAWAN Tionghoa, Jud Ang usai melakukan demonstrasi kaligrafi tradisional Tionghoa. 

Tribun-Medan.com, Medan - Perayaan Imlek identik dengan kemeriahan barongsai dan serba-serbi lampion berwarna-warni. 

Namun ternyata begitu banyak tradisi yang memiliki makna khusus bagi masyarakat Tionghoa saat perayaan Imlek. 

Hal ini diungkapkan Budayawan Tionghoa di Medan Jud Ang.

Jud Ang mengatakan, dalam tradisi Imlek hari pertama, masyarakat etnis Tionghoa selalu melakukan sujud meminta maaf kepada orang tua dengan menggunakan teh. 

"Begitu pagi hari pertama wajib sembahyang. Yang paling saya dukung yaitu bersujud kepada orang tua. Menyuguhkan teh dan meminta maaf atas kesalahan-kesalahannya. 

Biasanya sebelum aktivitas apapun seperti setelah bangun, mandi, dan bersujud kepada orang tua kalau masih ada. Itu wajib minta maaf dengan segelas teh. Teh ini kan bentuk ketulusan," ungkap Jud kepada tribun-medan com, Jumat (12/2/2021)

Terkait tradisi dan kepercayaan, Jud menuturkan bahwa dalam hari pertama Imlek dilarang untuk mencuci rambut. Dipercaya, mencuci rambut dapat merontokkan rezeki.

"Orang Tionghoa akan pergi sembayang itu wajib sekali. Orang Tionghoa percaya bahwa hari pertama itu tidak boleh keramas karena bisa melunturkan rezeki. Rambut itu identik dengan rezeki, makanya malam sebelumnya itu keramas," ujarnya.

Tak hanya itu, selain tidak boleh melakukan keramas, Jud Ang menyebutkan bahwa masyarakat etnis Tionghoa ternyata tidak boleh memecahkan barang ataupun mengucapkan hal-hal buruk dalam hari pertama.

"Tidak boleh mengatakan hal-hal jelek seperti marah, itu tidak boleh. Makanya dijaga perasaannya. Tidak boleh memaki, harus yang bagus-bagus.  Kemudian tidak boleh ada barang pecah, karena kalau terjadi takutnya terjadi sial. Nah barang pecah ini identik dengan kericuhan, kan jadi kerjaan membersihkan lagi. Nah itu merusak suasana makanya ditata rapi. Jadi H-1 itu harus bersih-bersih. Hari pertama Imlek itu harus sudah perfect," tutur Jud.

Terkait hal ini, masyarakat Tionghoa biasanya melakukan bersih-bersih rumah di H-1 Imlek.

Jud menyebutkan bahkan saat di hari Imlek masih ada debu ataupun sampah, wajib disapu ke dalam rumah, tidak boleh keluar.

"Setiap orang Chinese sebelum Imlek wajib bersihkan rumah. Kalau sudah bersih wajib dibersihkan lagi karena orang Chinese percaya kalau bersih-bersih bisa menyapu hawa negatif. Itu tradisi orang Chinese dan mewajibkan satu keluarga. Itu simbol dari togetherness," kata Jud.

Tentu saja, perayaan Imlek paling ditunggu oleh seluruh masyarakat Tionghoa lantaran biasanya dalam perayaan ini.

Biasanya selalu ada pembagian angpao untuk anak-anak ataupun orang yang sudah tidak mampu bekerja.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved