Breaking News

Korea Utara Ketahuan Kirim Hacker, Tugasnya Curi Perusahaan Bank di Dunia Demi Perkaya Kim Jong Un

Korea Utara mendanai kegiatannya tersebut dengan sekitar $ 300 juta (sekitar Rp4,2 triliun). Dana itu dicuri melalui peretasan dunia maya.

US Department of Justice via AP
Poster buronan Kim Il, yang menurut AS adalah anggota badan intelijen militer Korea Utara 

sangat mengejutkan," kata penjabat Jaksa Penuntut AS Tracy Wilkison.

"Tindakan yang dirinci dalam dakwaan adalah tindakan kriminal negara-bangsa yang tidak berhenti untuk membalas dendam

dan mendapatkan uang untuk menopang rezimnya," kata Wilkison.

Baca juga: Tinggalkan Hiburan, Kabar Terkini Rumah Tangga Narji Jadi Sorotan, Maklum Beristri Mantan Pramugari

Unit peretas militer Korea Utara dikenal di lingkaran keamanan siber sebagai "Lazarus Group" dan "Advanced Persistent Threat 38 (APT38)", kata Departemen Kehakiman.

Para peretas menargetkan Sony Pictures sebagai pembalasan atas film komedi The Interview yang menggambarkan penugasan pemimpin Korea Utara, menurut DOJ.

Dengan menggunakan pesan antar bank palsu, para peretas berusaha mencuri dari lembaga keuangan di Bangladesh, Vietnam, Taiwan, Meksiko,

Malta, dan beberapa negara Afrika, tuduhan tersebut menuduh.

Skema lain yang diduga termasuk perampokan ATM senilai $ 6,1 juta dari Bank Islami di Pakistan, pembuatan ransomware WannaCry 2.0

yang merusak yang digunakan untuk memeras perusahaan dan Layanan Kesehatan Nasional Inggris.

Baca juga: Pengakuan Celine Evangelista Jadi Saksi saat Polisi Datangi Rumah Istri Ajun Perwira

Peretas Korea Utara diduga mencuri $ 75 juta dari perusahaan cryptocurrency Slovenia, $ 25 juta dari perusahaan cryptocurrency Indonesia, 

dan hampir $ 12 juta dari perusahaan New York menggunakan pintu belakang cryptocurrency yang berbahaya.

Kadang-kadang, tiga peretas Korea Utara bekerja dari lokasi di negara lain termasuk Rusia dan China, kata pejabat AS.

Beberapa kampanye spear-phishing menargetkan karyawan kontraktor pertahanan AS, perusahaan energi, kedirgantaraan, dan teknologi,

serta Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan AS, kata para pejabat.

(*/ tribunmedan.id)

Sumber: Intisari Online

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved