News Video
KUNJUNGI YUK Perpustakaan Gratis di Desa Sihailhail, Ada Berbagai Macam Buku Bagus Bisa Kamu Baca
Desa Sihailhail Sianipar yang berada di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba membuat perpustakaan desa guna meningkatkan literasi sedini mungkin.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: M.Andimaz Kahfi
KUNJUNGI YUK Perpustakaan Gratis di Desa Sihailhail, Ada Berbagai Macam Buku Bagus Bisa Kamu Baca
TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE – Desa Sihailhail Sianipar yang berada di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba membuat perpustakaan desa guna meningkatkan literasi sedini mungkin.
Perpustakaan ini diberi nama Perpustakaan Anugerah Kasih milik Parlin Sianipar.
Ia menyampaikan bahwa kedatangan anak-anak untuk membaca ke perpustakaan tersebut telah menjadi kebahagiaan baginya.
“Anak-anak datang ke sini, duduk tenang di sini sambil baca buku, saya sudah senang.
Ini berkat Tuhan bagi saya. Ini kita tida ada pungut biaya.
Ini gratis kita buat agar anak-anak semakin terarah dan pintar-pintar di sini,” ujar Pemilik Parlin Sianipar saat disambangi di perpustakaannya yang berada di Desa Sihailhail Sianipar, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba pada Sabtu (27/2/2021).
Pemilik bangunan perpustakaan Parlin Sianipar telah mempersiapkan tempat, baik buku-buku maupun tempat membaca.
Ini semua ia persiapkan dan berikan kepada anak-anak secara gratis.
Ia hanya ingin anak-anak sekitar kawasan tersebut rajin membaca buku.
Di perpustakaan tersebut, aneka buku anak-anak telah disediakan dan akan dibangun lagi tempat duduk bagi anak-anak agar nyaman saat membaca.
“Bahkan, kita masih terus berbenah agar anak-anak bisa nyaman tinggal dan membaca di sini.
Saya mau melihat anak-anak di sini budayakan membaca sejak dini.
Kita tahu bahwa buku adalah jendela dunia.
Dan ini yang mau saya tanamkan kepada anak-anak di sini,” lanjutnya.
Ruangan yang sudah direnovasi dengan ukuran 20 x 8 meter ini dibangun secara permanen dan dibagi dengan beberapa ruangan.
Pada satu ruangan kecil telah ditempatkan beberapa rak buku yang disertai dengan buku-buku anak.
Demi meningkatkan mutu perpustakaan yang terlihat dari kesediaan buku dan areal yang kondusif saat membaca buku, ia juga menggandeng kaum muda perantau.
“Karena saya sudah tua sekarang, setidaknya udah berumur 72 tahun.
Saya butuhkan bantuan teman-teman perantau dan anak-anak bagaiman agar perpustakaan ini benar-benar bermanfaat bagi anak-anak sekitar kawasan kita ini,” lanjut Parlin Sianipar.
“Sejak lama saya telah pergi dari kampung ini, dan kini kesempatan saya untuk pulang kampung dan membangun kampung saya, kampung kita ini.
Ini harus dimulai dari anak-anak. Maka, saya bertekad dan sekarang ini sudah mulai.
Selain beri perhatian pada anak, saya juga berikan perhatian terhadap sampah dan lingkungan di sekitar kita ini,” pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)