News Video
Warga Lumbanbulbul Keluhkan Bantuan Home Stay Dari PUPR, Ini Keterangan Ketua Pokdarwis
Warga penerima bantuan merasa kecewa, dan meminta Menteri PUPR agar melakukan audit terhadap seluruh proses pengerjaan renovasi home stay di Lumbanbul
Penulis: Maurits Pardosi |
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE – Ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Desa Lumban Bulbul menguraikan keluhan mereka sekaitan dengan renovasi homestay di kawasan tersebut. Dari paparannya, ada sebanyak 47 Kepala Keluarga (KK) penerima bantuan renovasi home stay dari dana hibah Kementrian PUPR mengeluh. Pasalnya, dana telah habis dialokasikan sementara bangunan belum juga rampung.
Parluhutan menyampaikan, sebelumnya pada tahun 2020 lalu, dia bersama 46 orang lainnya didata sebagai penerima bantuan renovasi home stay yang dananya bersumber dari CSR PUPR untuk mendukung Kawasan Startegis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Dari 47 penerima bantuan renovasi Home Stay, telah dibagi menjadi 3 tim. Dimana tim I berada di Dusun Marpaung sebanyak 15 unit dengan anggaran masing-masing Rp. 115.000, dan untuk dusun Simangunsong terdiri dari 2 tim, dengan jumlah 32 unit dengan jumlah dana bantuan Rp.114.000 per unit.
“Pembangunan ini dumulai pada awal Desember 2020, dana ini dari KSPN PUPR. Sebelum Pak Sandiaga Uno dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, itu sudah ada tapi Cuma realisasinya terlambat. Pembangunan sedang berjalan saat Pak Sandiaga Uno datang kemari. Jumlahnya ada 47 unit yang dibagi menjadi tiga tim; di Dusun Marpaung ada 15 unit dan di Dusun Simangunsong itu ada 32 unit. Di Dusun Marpaung itu besaran bantuan itu Rp 115 juta per unit dan di Dusun Simangunsong itu sebesar Rp 114 juta per unit,” ujar Ketua Pokdarwis Desa Lumban Bulbul Parluhutan Simangunsong.
Warga penerima bantuan merasa kecewa, dan meminta Menteri PUPR agar melakukan audit terhadap seluruh proses pengerjaan renovasi home stay yang ada di Lumbanbulbul. Hingga kini, bangunan masih belum rampung sementara ia mendapat pesan bahwa dana telah habis. Dengan demikian, ia berharap agar pemerintah memeriksa perjalanan dana bantuan PUPR terhadap masyarakat di Desa Lumban Bulbul.
"Harapan kami, kepada pak Menteri PUPR agar pembangunan renovasi home stay di Lumbanbulbul ini di audit. Kami inginkan dana pemerintah itu jangan dipermainkan oleh oknum tak bertanggungjawab, kami sangat kecewa dengan kondisi ini dan berharap agar ada tim audit dari pemerintah dan semuanya jadi jelas," pungkas Parluhutan.
Ia juga memperlihatkan bangunan yang sudah dibangun dengan menggunakan dana tersebut. Ia memperlihatkan bahwa seluruh pembangunan belum rampung.
(cr3/tribun-medan.com)