Anak Durhaka Bunuh Ibu Kandung untuk Beli Rumah dari Uang Asuransi, Sudah Bikin Rencana Sejak Lama

Seorang pria yang secara brutal menyiksa dan membunuh ibunya sehingga dia bisa membeli sebuah rumah.

Daily Star
Seorang anak durhaka membunuh ibu kandung demi mendapat uang asuransi dan membeli rumah dari uang tersebut 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria yang secara brutal menyiksa dan membunuh ibunya sehingga dia bisa membeli sebuah rumah.

Melansir Daily Star, pelaku bernama Fu Bailian (33) asal China.

Fu Bailian mendapatkan hukuman mati pada hari Jumat setelah dinyatakan bersalah menyetrum dan memukuli ibunya yang berusia 56 tahun sampai mati untuk mendapatkan uang asuransi kesehatannya.

Dalam keterangannya, pengadilan mendengar bagaimana terdakwa memasang kabel yang terbuka ke tangan wanita tua berusia 56 tahun itu dan menyetrumnya di rumahnya sendiri.

Sebelumnya, Fu mengatakan hendak memijat sang ibu.

Dia kemudian berulang kali memukul kepala dan wajah dengan bangku kayu sampai dia pingsan, lapor Yahoo.

ilustrasi
ilustrasi (ist)

Baca juga: Duduk, Peluru Bisa Mengenaimu Pesan Angel Gadis Pemberani Jelang Tewas Ditembaki Militer Myanmar

Tubuhnya kemudian ditempatkan di lantai dapur rumah di Zigong di sebelah pengering rambut yang dihubungkan ke soket steker yang terbakar, sebelum Fu kabur.

Saudara laki-laki Fu memberi tahu dia tentang kematian sang ibu pada hari yang sama.

Fu mengklaim dia berada di Guangzhou, 1.500 km jauhnya dari rumah mereka.

Dalam upaya untuk menutupi jejaknya, Fu memesan penerbangan setelah pembunuhan agar terlihat seolah-olah dia telah tiba di Zigong setelah kejadian tersebut.

Namun, polisi melancarkan penyelidikan pembunuhan setelah menemukan darah di tirai dan goresan di dinding.

Dan rekaman CCTV merekam dirinya masih di kota sebelum kematiannya.

Baca juga: Jenazah Korban Kecelakaan Hidup Kembali saat Akan Diautopsi, Dokter Syok Lihat Tangan dan Kaki Gerak

Dokumen pengadilan mengungkapkan Fu telah mengambil polis asuransi kecelakaan diri atas nama ibunya, senilai 400.000 yuan (Rp 884 juta), pada November 2017, beberapa bulan sebelum pembunuhannya.

Pembayaran itu dimaksudkan untuk digunakan oleh Fu untuk membeli sebuah flat baru, demikian keterangan pengadilan.

Dia juga marah dengan keputusan ibunya untuk tinggal 15,00 km darinya di Gangzhou di wilayah selatan negara itu, yang berarti dia tidak bisa merawat anaknya.

Selama sidang bandingnya pada bulan Juni tahun lalu, Pengadilan Tinggi Rakyat Sichuan mengatakan: “Fu Bailian menghabiskan waktu yang lama untuk merencanakan pembunuhan, sering mencari online untuk metode pembunuhan, peralatan dan klaim asuransi. Dia membersihkan dan menggelar TKP, menghancurkan dan menyembunyikan bukti, menunjukkan bahwa dia telah membuat rencana yang baik dengan pikiran yang teguh dan dendam," Pengadilan Rakyat Tinggi Sichuan memutuskan dalam sidang banding tahun lalu.

“Kejahatannya sangat serius dan berbahaya bagi masyarakat. Itu tidak bisa ditoleransi oleh aturan alam, hukum negara dan perasaan orang, ”tambah pengadilan. (sal/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved