Update

Dinkes Deliserdang Tetap Buka Pelayanan Penyuntikan Vaksin saat Libur Nasional

Selain di 34 Puskesmas pelayanan juga tetap dibuka di RSUD Pancur Batu dan RSUD Deliserdang yang merupakan rumah sakit milik Pemkab Deliserdang.

Penulis: Indra Gunawan |
Indra / Tribun Medan
Wakil Bupati Deliserdang, M Ali Yusuf Siregar melakukan pemantauan penyuntikan vaksinasi Covid di Puskesmas Lubukpakam beberapa waktu lalu.  

TRIBUN-MEDAN.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang tetap membuka pelayanan suntik vaksin selama libur nasional Israj Mikraj dan hari raya Nyepi 11 dan 14 Maret.

Selain di 34 Puskesmas pelayanan juga tetap dibuka di RSUD Pancur Batu dan RSUD Deliserdang yang merupakan rumah sakit milik Pemkab Deliserdang.

Pelayanan dibuka mulai dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB. 

"Walaupun libur nasional tapi tetap buka pelayanannya kita termasuk ya hari Minggu. Kalau untuk yang bukan Puskesmas rawat inap setelah selesai pukul 12.00 ya tutup. Untuk yang rawat inap pelayanan kesehatan ya tetap buka 24 jam," kata Kadis Kesehatan Deliserdang, dr Ade Budi Krista Selasa, (9/3/2021).

Pada tahap II ini, lanjut dr Ade Budi Krista ini menyebut sasarannya mulai dari pejabat daerah, wakil rakyat, TNI/Polri, guru serta dosen dan pelayan publik lainnya.

Dari hasil pemantauannya di beberapa Puskesmas kalau minat para guru-guru untuk menjalani suntik vaksin juga cukup tinggi. Tidak hanya yang berstatus PNS namun juga yang berstatus tenaga honorer. 

"Kemarin saya datang ke Pantai Labu dan Beringin banyak guru yang disuntik. Kalau guru swasta kami minta ada surat pengantar dari sekolah supaya tau dia dari sekolah mana dan ada surat keterangannya. Supaya nampak karena diaplikasi itu dia bisa dimasukkan ke golongan dan kriteria yang mana,"kata dr Ade. 

Hingga 8 Mei tercatat sudah ada 3.543 orang yang tahap II sudah menjalani suntik vaksin.

Terhadap para pemerintahan desa dipinta juga untuk mendatangi puskesmas terdekat. Disebut tidak bisa petugas puskesmas yang mendatangi ke kantor-kantor desa. 

"Karenakan harus ada WiFi, karena harus online jadi bukan seperti posyandu bisa datang-datang. 
Diakan ada registrasi data kalau gak ada data di infut, semua pakai internet. Gak bisa petugas yang datang, harus mereka yang datang di tempat yang sudah ditentukan," kata Ade.

(dra/tribun-medan.com). 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved