MENGERIKAN, Organ Tubuh Manusia Dijadikan Bahan Makanan, Ada yang Digoreng dan Ditepungkan

Menurut laporan itu, plasenta dijual secara diam-diam di pasar gelap China, meskipun sudah ada larangan dari pemerintah China.

SCMP via Intisari
Plasenta manusia dijual di pasar gelap, di China. 

Di China, perdagangan ilegal plasenta manusia dapat dihukum berdasarkan peraturan pengelolaan limbah medis, menurut pakar hukum Zhang Bo.

Pelanggar sering kali mendapat sanksi administratif tidak lebih dari 5 kali lipat jumlah keuntungan ilegal.

Zhang menyarankan agar pihak berwenang meningkatkan sanksi terhadap perdagangan ilegal plasenta dengan hukuman yang lebih berat.

"Jika hukuman naik, katakanlah, 50 kali lipat dari jumlah keuntungan haram, pelanggar harus mempertimbangkan biaya dari perilaku mereka," kata Zhang.

Baca juga: Anggota DPRD Mengamuk Lempar Gelas ke Kadinsos Tanjungbalai dan Tendang Meja saat RDP

Baca juga: Lepas Celana Dalam di Pesawat, Penumpang Wanita ini Diikat Pakai Tali Selama Penerbangan

Benarkah Konsumsi Plasenta Bayi Bagus untuk Kesehatan Wanita?

Di kalangan masyarakat tertentu, terdapat teori bahwa mengkonsumsi plasenta bayi dapat memberikan sejumlah besar zat besi yang baik bagi ibu setelah melahirkan. Benarkah demikian?

Meski keyakinan tersebut diikuti oleh beberapa tokoh publik terkenal, namun belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan kebenaran keyakinan tersebut.

Sekali lagi, untuk membuktikan pengaruh konsumsi plasenta terhadap tingkat kadar zat besi pada tubuh ibu, antropolog medis di University of Nevada Las Vegas (UNKV) merekrut 23 wanita hamil.

Setelah melahirkan, para wanita itu dibagi menjadi dua kelompok yang mengkonsumsi pil plasenta dan pil plasebo (berisi daging sapi terhidrasi) setiap hari selama tiga minggu.

Mereka juga menjalani tes darah sebelum dan sesudah melahirkan, serta pada minggu pertama dan ketiga pasca melahirkan.

Hasilnya? Tak ada perbedaan signifikan kadar zat besi pada kelompok wanita yang mengkonsumsi pil plasenta dan pil plasebo.

Kenyataannya, pil plasenta justru hanya menyediakan 24 persen zat besi dari jumlah yang direkomendasikan bagi wanita menyusui.

“Penemuan ini penting, karena beberapa wanita yang kekurangan zat besi mungkin bergantung pada pil plasenta sebagai satu-satunya sumber mineral non-makanan. Dengan melewatkan asupan suplemen zat besi biasa, mereka tidak akan mendapatkan nutrisi sejumlah yang mereka butuhkan,” ujar penulis utama studi, Laura Gryder.

Pernyataan Gryder didukung oleh penulis senior Daniel Benyshek.

Ia menegaskan, “Mengkonsumsi plasenta dalam bentuk kapsul selama minggu-minggu awal pasca melahirkan tidak menunjukkan peningkatan kadar zat besi pada para ibu baru.”

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved