News Video
Ditemukan 2 Tas Besar Berisi Sabu dan Ekstasi, Petugas Gabungan Gagalkan Peredaran Narkotika
Petugas gabungan dari BNN RI, Bareskrim Polri, BNNP Sumut, Bea Cukai, TNI dan Polres Pelabuhan Belawan gagalkan peredaran puluhan bungkus narkotika.
TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Petugas gabungan dari BNN RI, Bareskrim Polri, BNNP Sumut, Bea Cukai, TNI dan Polres Pelabuhan Belawan gagalkan peredaran puluhan bungkus narkotika jenis sabu dan puluhan ribu butir ekstasi.
Dalam penangkapan tersebut, petugas amankan delapan orang, dan beberapa barang bukti lainnya seperti perahu yang terbuat dari Fiber.
Namun, dalam penangkapan terhadap para pelaku, petugas belum merincikan Identitas dan jumlah barang bukti dikarenakan masih dalam pengembangan.
Kepala Deputi Pemberantasan Narkotika BNN RI, Irjen pol Arman Depari yang ditemui di Pelabuhan Belawan, Jumat (19/3/2021) menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari operasi yang dilakukan kurun waktu dua pekan terakhir.
Penangkapan kali ini, petugas sita puluhan kemasan yang diduga berisi sabu di dalam dua tas besar, beserta puluhan ribu pil ekstasi.
Irjen pol Arman Depari yang tiba di pelabuhan Belawan turun melihat langsung kapal yang digunakan para pelaku dalam membawa Narkotika untuk masuk ke wilayah Sumatera Utara.
Penangkapan terhadap tersangka dilakukan i wilayah perairan pantai timur dan beberapa tersangka lainnya ditangkap di daratan.
Terlihat Arman Depari menaiki boat yang berukuran kurang lebih 4 meter kali 2 meter.
Di dalam boat yang terbuat dari fiber itu terdapat dua tas berwarna hitam yang berisi Narkotika jenis sabu dan ekstasi.
Arman Depari pun terlihat mendapati alat isap sabu yang diduga digunakan para pelaku.
Deputi Bidang Pemberantasan Narkotika BNN RI, Irjen pol Arman Depari yang ditemui Tribun Medan di Belawan, Jumat (19/3/2021) mengatakan, bahwa penangkapan ini dalam bentuk kerjasama berbagai instansi.
"Beberapa Minggu ini, kurang lebih sudah berjalan dua Minggu, melaksanakan operasi bersama. Terutama untuk mengawasi wilayah atau daerah yang rawan Penyeludupan narkoba khusus pantai timur," ujarnya.
Lanjut Arman, dalam upaya pencegahan peredaran narkoba, pihaknya pada saat ini memfokuskan untuk dua provinsi di Sumatera yakni Sumatera Utara dan Aceh.
"Fokus kita saat ini adalah di daerah provinsi Aceh dan Sumut. Hasilnya sudah cukup banyak ada ratusan kilogram dan puluhan ribu ekstasi. Hasil yang hari ini adalah salah satu bagian yang kita lakukan penangkapan dan penyitaan terhadap tersangka dan barang bukti," ungkapnya.
Namun dirinya mengatakan bahwa seluruhnya akan dikirim ke Jakarta baik itu tersangka maupun barang bukti.
"Kita kumpulkan di sana. Untuk penjelasan lebih lengkap nanti akan diberikan secara detail oleh Bareskrim polri. Dan nanti akan disampaikan juga hasil-hasil yang sudah kita peroleh dan seluruh kegiatan kita yang masih berlangsung saat ini. Kita terus monitor dan tentu hasilnya akan bertambah," katanya.
Dalam penangkapan tersebut, petugas juga menghadirkan dua tersangka yang diamankan di atas kapal.
Keduanya dalam keadaan tangan terborgol dan mendapat pengamanan ketat dari petugas BNN bersenjata lengkap.
Khusus penangkapan yang saat ini, lanjut perwira tinggi polisi ini, ditangani direktorat IV, tindak pidana narkoba Bareskrim Polri.
"Saat ini hadir Brigadir Jendral, Trisno Siregar. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada jajaran bea cukai, TNI dan Polri. Kita tetap fokus ke tujuan kita, membersihkan narkoba dari Indonesia. Hingga tiba saatnya kita akan menyampaikan Indonesia bebas dari narkoba," ucapnya.
Di dalam kapal tersebut terlihat dua tas besar berisi narkotika jenis sabu dan ekstasi.
"Dua orang ini yang berada di kapal. Untuk enam lagi masih dipriksa. Barang bukti nanti akan dijelaskan. Ini kita belum buka jumlah pastinya. Namun diperkirakan puluhan bungkus yang dikemas teh China," bebernya.
Untuk modus operandi sendiri, sambung Irjen Arman Depari, kedua tersangka yang diamankan ini ke sana (tujuan penukaran kapal) dengan perahu atau kapal nelayan.
"Dengan mengantar sesuatu, lalu kapal di tinggal di sana. Lalu ditukar dengan kapal ini yang sudah berisi narkotika.
Saya kira yang lengkapnya nanti tunggu rilisnya," pungkasnya.
(mft/tribun-medan.com/tribunmedan.id)