Aek Sipitu Dai, Miliki Tujuh Rasa Air yang Berbeda serta Mampu Menghilangkan Berbagai Macam Penyakit
Aek Sipitu Dai dalam beberapa tahun terkahir ini memang terus mengalami peningkatan sebagai tempat objek wisata.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SAMOSIR - Mendengar kata Pulau Samosir siapa yang tidak mengenal tempat ini apalagi terkhusus masyarakat Provinsi Sumatera Utara.
Di kenal memiliki potensi wisata keindahan alam yang sangat luar biasa, maka tidak heran pengunjung lokal ataupun mancanegera menyambangi pulau ini.
Beragam tempat wisata seperti bukit, sungai-sungai, danau, dan situs-situs peninggalan bersejarah, serta situs budaya, dapat ditemukan saat berada di Pulau Samosir.
Satu di antaranya tujuan wisata di Pulau Samosir yang terbilang cukup terkenal yaitu objek wisata Aek Sipitu Dai yang terdapat di Desa Limbong Mulana, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Baca juga: TRIBUN TRAVEL Menikmati Liburan Nuansa Jadul ala Eropa dan Nusantara di Hotel Deli River Omlandia
"Objek wisata ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan sebuah sumber mata air yang memiliki tujuh pancuran, yang konon katanya memiliki tujuh rasa yang berbeda pula," ujar Tamara Febiola seorang pengunjung, Minggu (21/3/2021).
Aek Sipitu Dai atau dikenal juga dengan air tujuh rasa ini adalah sumber mata air yang lokasinya terletak di bawah sebuah pohon rimbun.
Sumber mata air ini cukup unik, pasalnya air yang keluar dari tujuh pancuran di mata air ini dipercaya memiliki rasa yang berbeda-beda.
Sementara itu, pengunjung yang datang, bisa mencicipi setiap air dari tujuh pancuran tersebut.
Katanya air dari ketujuh pancuran ini ada rasanya yang seperti manis, asam, bahkan mirip soda.

"Enggak tau juga ya bang. Kalo saya pribadi begitu saya rasa airnya itu seperti kayak biasa aja. Enggak tau juga ya kalau masyarakat sekitar saat mencicipi airnya bagaimana rasanya. Mungkin mereka lebih paham," ucap Tamara.
Kemudian, selain dikenal karena keunikan tujuh rasanya, siapa sangka Aek Sipitu Dai juga dipercaya oleh masyarakat sekitar memiliki banyak manfaat.
"Masyarakat sekitar mempercainya air yang bersumber dari tujuh pancuran ini, bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Dan yang minumnya belum menemukan jodoh, bisa dipertemukan," ujar Tamara Febiola
Selain itu, informasi yang di peroleh lainnya, keberadaan sumber mata air ini sangat kental dengan kisah legenda yang beredar di penduduk sekitar.
"Banyak versi kalau kita dengar-dengar. Ada yang mengatakan mata air ini berawal dari kisah Ompung Langgat Limbong. Generasi kedua dari Marga Limbong. Di mana pada saat itu, ia berusaha mencari sumber air. Setelah tak kunjung dapat, Ia pun berdoa," ucap Tamara.
"Itulah habis itu ditancapkan tongkat ke tanah sebanyak tujuh kali, sampai air keluar dari tanah. Jadilah inilah Aek Sipitu Dai yang dikenal sebagai tempat objek wisata sekarang," sambungnya.
Baca juga: SIARAN LANGSUNG Live Streaming Arema vs Tira Persikabo, Tonton Link Live Piala Menpora sesaat Lagi
