Madu Situak Ni Loba, Wisata Madu Hutan di Desa Aek Natolu Jaya Toba

Madu Situak Ni Loba ini merupakan produksi salah seorang peternak di Desa Aek Natolu Jaya, Kecamatan Lumban Julu, Toba.

Editor: Ayu Prasandi
ist
Pekerja memanen madu hutan 'Situak Ni Loba' di kawasan Danau Toba. 

TRIBUN-MEDAN.com, TOBA- Danau Toba, tak akan habis menceritakan danau yang berada di Sumatera Utara ini.

Berbagai keindahan alam, disajikan alam untuk pemuas jiwa traveling.

Perbukitan, danau, kuliner, budaya dan lainnya bisa didapatkan ketika kita mengunjungi danau yang terbesar di Asia ini.

Tahu kah traveler, di Danau Toba ini, tidak hanya menyajikan kuliner dan tempat-tempat yang menikmati alam saja.

Pemandangan Danau Toba dan bukit savana dari puncak Bukit Gajah Bobok
Pemandangan Danau Toba dan bukit savana dari puncak Bukit Gajah Bobok (TRIBUN MEDAN / Muhammad Anil Rasyid)

Di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara ini juga memiliki wisata lain yakni wisata Madu.

Ya, Madu hutan 'Situak Ni Loba' menjadi salah satu produk andalan di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Baca juga: Daftar Lengkap Angkot di Kota Medan dan Rutenya

Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, madu ini pemasarannya tidak hanya ditingkat lokal, namun juga sudah merambah ke berbagai Daerah di Indonesia.

Madu Situak Ni Loba ini merupakan produksi salah seorang peternak di Desa Aek Natolu Jaya, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara bernama Jupiter Lumban Julu. 

Di sini, selain bisa membeli madu, kita juga mendapatkan edukasi tentang pemeliharaan lebah dan memanennya sendiri.

Jupiter mengatakan arti dari Situak Ni Loba ini dalam bahasa Indonesia adalah madunya lebah.

"Budidaya lebah madu hutan Situak Ni Loba ini cukup sederhana. Bermula dari pembuatan glodok yakni sebuah batang pohon yang dibelah menjadi dua bagian yang kemudian dijadikan sarang untuk memancing koloni lebah," ujarnya.

Lanjut Jupiter, isi batang potong tersebut kemudian dikosongkan setelah dibelah dua.

"Kemudian kedua ujung batangnya diberi lubang kecil sebagai pintu masuk keluarnya lebah," bebernya 

Pekerja memanen madu hutan  'Situak Ni Loba' di kawasan Danau Toba.
Pekerja memanen madu hutan 'Situak Ni Loba' di kawasan Danau Toba. (ist)

Masih dikatakan Jupiter, masing-masing glodok berukuran sekitar 40-60 centimeter.  

"Untuk pembuatan glodok ini kita menggunakan batang pohon kelapa. Karena aroma khas dari batang kelapa ini sangat disukai oleh lebah," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved