Madu Situak Ni Loba, Wisata Madu Hutan di Desa Aek Natolu Jaya Toba
Madu Situak Ni Loba ini merupakan produksi salah seorang peternak di Desa Aek Natolu Jaya, Kecamatan Lumban Julu, Toba.
Glodok tersebut kemudian ditempatkan di hutan sekitar desa untuk mendapatkan hasil madu yang beragam rasanya.
Baca juga: SIARAN LANGSUNG Live Streaming Arema vs Tira Persikabo, Tonton Link Live Piala Menpora sesaat Lagi
"Di sini kita juga menanam tumbuh-tumbuhan untuk makanan lebah. Karena rasa madu ini tergantung dari apa yang dimakan lebah itu sendiri," katanya.
Kurang lebih dua sampai tiga pekan glodok itu dibuka untuk mengambil ratu lebah yang selanjutnya dipindahkan ke penangkar (wadah) berbentuk kubus terbuat dari bahan kayu.
Ratu lebah yang disangkarkan di dalam kotak permanen akan menarik kehadiran koloni lebah lainnya untuk membuat sarang yang pada akhirnya akan menghasilkan madu.
"Hampir satu bulan sampai dengan madu itu kita kemas ke dalam botol," katanya.
Untuk harga, dalam satu bulan, Jupiter bisa menghasilkan lima botol madu berukuran 300 ml yang kemudian dipasarkan dengan harga Rp150 ribu.
Salah seorang pengunjung, Nur Apriliana yang dihubungi Tribun Medan mengatakan bahwa wisata madu ini selain mendapat edukasi, pengunjung juga mendapat manfaat dari madu ini sendiri.
"Di sini kita bisa ikut langsung dalam proses panennya. Yang pasti dalam proses ini kita menggunakan alat pelindung diri," ujarnya.
Lanjutnya, di tempat tersebut, juga diberi tahu bagaimana proses jika ingin menjadi peternak lebah hingga menghasilkan.
"Jadi kita diajarkan bagaimana memulai ternak lebah, cara perawatan hingga cara memanen. Jadi di sini bisa menikmati madu langsung dari sarangnya," ungkapnya.
Baca juga: VIRAL Video Jaksa Ditangkap Karena Terima Suap, Kejagung Beber Peristiwa Sebenarnya
Menurut informasi tambahan yang didapat, Usaha budidaya lebah madu yang sudah digeluti Jupiter sejak tahun 2017 merupakan binaan PT Toba Pulp Lestari (TPL).
"Kami mendampingi peternak lebah dalam UMKM ini supaya ekonomi petaninya meningkat dan bisa menjadi produk khas dari Toba yang mana sekarang jadi salah satu objek wisata," kata Divisi Pengambangan Masyarakat TPL Charles Sitorus.
Hal itu guna mendorong agar produk yang dihasilkan memenuhi standar dan termasuk bisa dijual melalui daring mengikuti perkembangan zaman.
"Pasarnya Madu Situak Ni Loba ini tidak hanya lokal saja, tetapi sudah banyak dibeli dari daerah-daerah luar Sumut," katanya.
Budidaya lebah madu memiliki peluang yang sangat menguntungkan secara ekonomis apabila dikembangkan secara maksimal, karena permintaan kebutuhan madu di wilayah Sumut khususnya kawasan Danau Toba cukup besar.