Bom di Makassar
REKAM Jejak Bomber Makassar, Ternyata Kombatan dari Filipina dan Pernah Ikut Aksi Pengeboman di Jolo
Sosok L dan istrinya disebut-sebut merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina
Selain itu, bom bunuh diri tersebut juga melukai 19 orang termasuk petugas dan jemaat gereja.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto turun langsung meninjau lokasi ledakan di Kota Makassar.
Saat di lokasi, Kapolri dan Panglima TNI menyampaikan sejumlah fakta-fakta baru.
"Ledakan yang tadi menggunakan bom jenis panci," kata Listyo Sigit.
Kedua pelaku berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu, kata dia, merupakan Jaringan Ansharud Daulah (JAD).
Kata Kapolri, sebanyak 20 pengikut dari JAD telah diamankan sebelumnya oleh Densus 88 di beberapa lokasi di Sulsel, pada Januari lalu.
"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," ujar Listyo.
"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," sambungnya.
Sementara pelaku perempuan belum teridentifikasi karena kondisi tubuh yang parah.
Kelompok JAD itu, lanjut Listyo, pernah melakukan kegiatan aksi teror di Jolo Philipina.
"Kelompok ini tergabung atau terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan kegiatan operasi di Dolo Philipina Tahun 2018," terangnya.
Pihaknya, juga mengaku telah mengamankan empat orang di wilayah Bima, NTB terkait aksi teror itu.
"Kemudian hari ini juga, kita sudah mengamankan kurang lebih empat orang di wilayah Bima, tentunya berkaitan dengan kegiatan teror," ungkap Listyo.
Dia meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik pasca teror bom bunuh diri.
"Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat," katanya.