Eksekusi Rumah Berbendera PDIP
Eksekusi Rumah Berbendera PDIP, Penghuni: Kemana Otak Pengadilan
Rumah berbendera PDIP dieksekusi petugas gabungan. Namun penghuni rumah melawan dan berusaha mengadang petugas
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN--Eksekusi rumah di Jalan Sei Serapuh/Jalan Sei Batang Serangan, Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan ricuh.
Penghuni rumah melakukan perlawanan.
Agar petugas tidak bisa masuk, penghuni rumah menyemen kaca di pinggir pagar.
Seorang ibu yang mengenakan kerudung terlihat meronta minta tolong sembari menangis di pagar rumah.
Baca juga: BREAKINGNEWS-Eksekusi Rumah Berbendera PDIP, Aparat Dilempar Kotoran Manusia Ada Teriakan Bukan PKI
"Kemana otak pengadilan ini. Kemana kami mau tinggal kalian buat? Dimana? Dimana? Pakai hati kalian," teriaknya, Selasa (30/3/2021).
"Kami bukan PKI, jangan siksa kami. Aduh Dody kejam kali kau. Tega kau aku punya cucu yang tak berdosa. Kami orang miskin kami. Abang aku tukang becak dayung. Kami orang miskin. Itu belum inkrah dan cacat hukum. Kami ahli waris tidak ada tanda tangan, tapi bisa dikalahkan. Sertifikat hak milik di BPN dibilang sertifikat sementara katanya. Ya Tuhan Tolong Kami," sambungnya dengan nada yang meninggi.
Penghuni rumah kembali diingatkan pihak kepolisian untuk meninggalkan rumah.
Baca juga: PN Medan Jadwal Ulang Pelaksanaan Eksekusi Lahan yang Dihalangi Prajurit TNI AU
Peringatan tidak digubris, pihak kepolisian beserta sekelompok pemuda berompi hijau pun bersiap siap untuk mengeksekusi dengan menggenggam balok kayu di tangan.
Eksekusi pun berlangsung dengan sekitar pukul 10.00 WIB.
Pihak kepolisian bersama sekelompok pemuda yang mengenakan rompi berwarna hijau langsung coba untuk menerobos pagar rumah dengan kayu.
Sementara pihak kepolisian coba masuk ke rumah melalui pagar samping rumah.
Baca juga: Eksekusi 26 Rumah di Sigapiton Tak Kunjung Dapat Titik Terang, Ini Cerita Perwakilan Masyarakat Adat
Pihak rumah pun melakukan perlawanan dengan menyiram air kotor kepada aparat kepolisian dan petugas berompi hijau yang coba menerobos masuk dengan paksa.
Sekitar 15 menit berlangsung ricuh.
Pihak kepolisian pun mengamankan penghuni rumah.
Setelah itu, peralatan yang berada di rumah dikeluarkan.
Penghuni rumah pun tampak tidak berdaya dan beranjak keluar dengan pengamanan dari kepolisian.
Baca juga: USU Eksekusi Rumah Dinas, Keturunan Prof TMH Tobing Pendiri FE USU Diusir
"Kami itu orang susah. Mau dimana kami tinggal? Tolonglah," ujar wanita penghuni rumah berbaju biru dan berjilbab cokelat kepada polisi yang membawanya keluar dari rumah. (cr8/tribun-medan.com)