Kisah Haru Seorang Ayah yang Masukkan Anaknya di Kotak Kargo Motor, Terpaksa Bawa Anak untuk Bekerja
Karena keadaan yang sulit, seorang ayah terpaksa membawa serta putrinya untuk mengantarkan barang sejak usia anaknya masih enam bulan
TRIBUN-MEDAN.com – Karena keadaan yang sulit, seorang ayah terpaksa membawa serta putrinya untuk mengantarkan barang sejak usia anaknya masih enam bulan.
Baru-baru ini, sebuah video yang menyentuh hari beredar luas di media sosial.
Dalam video itu menunjukkan seorang petugas pengiriman di Provinsi Jiangsu, Tiongkok, membawa putrinya yang masih kecil untuk bekerja setiap hari.

Gadis kecil itu ditempatkan di kota kargo oleh ayahnya dan menyusuri jalanan kota sejak dia masih berusia enam bulan.
Saat ini, anak tersebut sudah berusia 2 tahun.
Sang ayah lantas merekam video anaknya di dalam kargo dengan ponselnya, kemudian mempostinganya di media sosial.
Baca juga: Bayi 20 Bulan Tewas Kelaparan Lantaran Ditinggal Ibunya Sendirian di Rumah Enam Hari Demi Pesta
Baca juga: VIRAL Gajah Diduga Milik Medan Zoo Lepas, Warga Nyaris Dikejar. .
Video tersebut lantas membuat komunitas online di Tiongkok merasa sangat tersentuh dan kagum.
Ayah anak tersebut bernama Li Yuanyuan, seorang pekerja pengirim barang yang khusus mengantar barang di Provinsi Jiangsu.
Dia dan istrinya memiliki seorang putri bernama Li Fei’re, tetapi karena keadaan yang sulit, pada usia enam bulan, Li Fei’re harus ikut ayahnya di jalanan.
Untuk memastikan keselamatan putrinya, Li Yuanyuan meletakkan Li Fei di dalam kotak kargo khusus berwarna biru.
Dia juga meletakkan popok dan susu di dalamnya.
Li Yuanyuan meletakkan kargo tersebut di depan ruang kaki sepeda motor dan membawa putrinya untuk bekerja setiap hari.
Baca juga: LUPA EFIN? Cara Mudah Mengisi SPT Tahunan dan Cara Aktifkan EFIN lewat Aplikasi OnlinePajak
Meskipun pekerjaannya sangat keras dan kotaknya sempit, Li Fei selalu tersenyum.
Ia seperti memahami pekerjaan keras orangtuanya . Jadi dia tidak pernah rewel dan menangis.
Baca juga: KRISDAYANTI Lontar Wanti-wanti Menohok pada Sang Calon Menantu, Atta Halilintar Jangan Sombong
Setiap kali dia melihat senyum putrinya, rasa lelah Li Yuanyuan sirna.
Li Yuanyuan mengatakan, “Karena berbagai alasan, saya mulai membawa Li Fei untuk bekerja dengan saya. Sejak tahun 2019, itu tidak mudah dan kami harus melalui banyak momen sulit,
“Tetapi juga menciptakan banyak kenangan yang tidak terlupakan. Sekarang Fei sudah tumbuh besar setiap hari. Percayalah bahwa saya akan segera memberinya masa depan yang cerah,”
Istri Li Yuanyuan bekerja di daerah lain. Dia menunggu hasil panen untuk dijual.
Karena kesibukan pekerjaan, baik suami maupun istri harus berpisah mengurus anak.
Setiap pagi, Li Yuanyuan akan bangun pagi dan mengurus anaknya.
Dari jam 9 sampai jam 11 pagi, dia membawa anaknya untuk mengantar barang.
“Suatu kali, saya sedang menggendong putrinya saya ketika saya ingat bahwa popoknya perlu diganti. Saya mencoba mencari tempat di mana saya bisa mencuci dan mengganti popoknya, tetapi tidak bisa.
“Saya harus cepat-cepat mengganti popok dan mengantar barang karena pelanggan sudah menunggu. Pada saat itu, saya merasa sangat kasihan kepada putri saya karena membiarkan dia melewati situasi seperti ini,” kata Li Yuanyuan.
Li Yuanyaun berkata, meskipun hidup sulit, dia dan istrinya tidak punya pilihan lain.
Baca juga: APA Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182? Terbaru CVR Perekam Suara di Kokpit Ditemukan
Pada usia 5 bulan, Fei didiagnosis menderita pneumonia. Li Yuanyuan dan istrinya harus menggunakan semua tabungan mereka untuk merawat anaknya.
Setelah itu, pasangan tersebut harus bekerja mencari uang sambil menjaga putri mereka.
Pada suatu waktu, Li Yuanyuan secara tidak sengaja menumpahkan secangkir teh susu pelanggan.
Baca juga: Wali Kota Medan Bakal Bongkar Semua Bangunan Menyalah di Bantaran Sungai Bedera
Karena tidak ingin menyia-nyiakan, dia dan putrinya minum teh susu yang tumpah itu dari dalam kantong plastik.
Pada awalnya, Li Yuanyuan cukup malu memberitahu orang-orang bahwa dirinya membawa putrinya bekerja.
Dia biasanya “menyimpan” Fei beberapa meter dari rumah pelanggan.
“Saya tidak tahu apa yang akan dipikirkan orang ketika melihat saya membawa putri saya saat bekerja.
“Saya tidak ingin menarik perhatian. Saya tidak ingin orang-orang bertanya kepada saya seperti kenapa saya membawa bayi? Ke mana ibunya? Saya tidak ingin repot-repot menjawab pertanyaan seperti itu,”
Tetapi kemudian, dia bertemu dengan banyak orang yang baik hati. Mereka bahkan membawakan buah-buahan dan makanan ringan untuk Fei.
Setelah pukul 11.00, istri Li Yuanyuan akan pulang dan bergantian mengurus bayi.
Sorenya, Fei akan pergi bersama ibunya ke pasar untuk menjual hasil panen.
Gadis yang sekarang sudah berusia 2 tahun itu bahkan sudah bisa menyapu rumah, membuang sampah, membersihkan meja kursi, serta membersihkan lemari kaca ibunya.
Baca juga: Jawaban Bijak Shandy Aulia saat Ditanya Pertemanan dengan Sule setelah Video Lawas Keduanya Beredar
Baca juga: Alasan Sule Ogah Jalani Program Hamil Meski Istrinya Nathalie Holscher Sempat Keguguran
Li Yuanyuan mengaatakan bahwa Fei sering duduk sendirian di sudut toko tanpa mainan atau teman.
Setelah Li Yuanyuan membagikan foto-foto hidupnya di sosial media, banyak netizen Tiongkok yang terkesan dengan pengorbanan besar pasangan tersebut untuk putri mereka.
Bahkan banyak dari netizen yang memberikan sumbangan untuk pasangan tersebut.
Namun Li Yuanyuan menolak semuanya dan mengatakan bahwa kondisi mereka tidak membutuhkan dana amal.
Li, istrinya dan putrinya tinggal di kamar yang sempit dengan luas hanya 10m2. Mereka tidur bersama di satu tempat tidur.
Setiap bulang pasangan itu harus membayar uang sewa sebesar Rp 600 ribu.
Penghasilan Li sekitar Rp 17 juta per bulan. Kehidupan keluarga ini sederhana, namun tetap bahagia.
“Putri kami sangat penurut dan cantik. Saya pikir kebahagiaan datang dari hal-hal yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan terlalu banyak uang,” kata Li Yuanyuan.
(yui/tribun-medan.com)