Remaja 12 Tahun Alami Mati Otak Usai Cekik Diri Sendiri Karena Ikut Tren TikTok Blackout Challenge
Baru-baru ini, seorang bocah laki-laki dari Amerika Serikat yang berusia 12 tahun berada dalam kondisi kritis setelah mengikuti tren di media sosial T
TRIBUN-MEDAN.com – Lagi-lagi publik dibuat merasa miris karena tren TikTok yang membuat seseorang kehilangan nyawa ataupun menderita cedera yang serius.
Baru-baru ini, seorang bocah laki-laki dari Amerika Serikat yang berusia 12 tahun berada dalam kondisi kritis setelah mengikuti tren di media sosial TikTok.
Pada tanggal 22 Maret, bocah laki-laki bernama Joshua Haileyesus ditemukan oleh saudara kembarnya dalam kondisi tak sadarkan diri di kamar mandi.
Baca juga: Wanita Terduga Teroris Terlihat Santai Menembaki Pos Polisi Mabes Polri dari Jarak Dekat
Baca juga: Video Polisi Piket Spontan Bangkit dari Tempat Duduknya saat Terduga Teroris di Belakangnya
Melihat itu, keluarga bocah itu langsung membawanya ke rumah sakit darurat.
Dokter yang merawatnya mengatakan, Joshua mati otak dan keluargnya harus bersiap menerima kenyataan bahwa bocah itu bisa meninggal kapan saja.
Joshua mengalami mati otak setelah mengikuti tren TikTok. (eva.vn)
Diketahui, beberapa hari sebelum kejadian, Joshua dengan semangat memamerkan kemampuannya menahan nafas lebih dari 1 menit kepada sang kakak.

Keluarga bocah 12 tahun itu mengatakan, dia mengikuti tren mencekik diri sendiri dengan menggunakan tali sepatu seperti yang ditunjukkan di TikTok.
Mengenai putranya, orangtua Joshua mengatakan bocah itu adalah anak yang aktif.

Dia menyukai bermain sepak bola dan juga sangat menyuka militer.
Baca juga: Lagi Angkut Barang Curian ke Becak Barang, Maling Kaget Lari Terbirit-birit Didatangi Pria Ini
Peristiwa malang itu membuat keluarganya sangat menyesal karena tidak terlalu memerhatikan putranya.
Orangtua Joshua berharap cerita ini dapat menginspirasi dan menjadi peringatan bagi keluarga lain tentang bahaya yang dihadapi anak kecil dalam tren media sosial.
Ayah Joshua berkata, “Saya menanggung akibatnya. Saya harus terus hidup setelah ini dan saya tidak berharap ada orangtua yang mengalami perasaan yang sama,”
Baca juga: Tenaga Pengajar Belum Divaksin, Dinas Pendidikan Binjai Kecewa Kepada Dinas Kesehatan
Saat ini, keluarga Joshua masih berdoa setiap hari, berharap bocah itu pulih dan sadar kembali.