News Video
DETIK-detik Gubernur Papua Lukas Enembe Dideportasi dari Papua Nugini
Gubernur Papua Lukas Enembe masuk ke Papua Nugini (PNG) dengan melalui jalur ilegal sempat 2 hari di Vaniamo
TRIBUN-MEDAN.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe masuk ke Papua Nugini (PNG) dengan melalui jalur ilegal.
Akibatnya, Lukan Enembe dan 2 kerabatnya dideportasi pada Jumat (2/4/2021).
Informasi dihimpun Tribun Medan, sebelum ketahuan dan dideportasi, Lukas Enembe sudah dua hari di Vaniamo, PNG.
Lukas mengakui kesalahannya.
Terlebih dia adalah pejabat utama yang seharusnya mengurus berkas imigrasi untuk ke PNG.
Video Lukas Dideportasi:
Baca juga: Alasan Papua Nugini Deportasi Gubernur Papua, Lukas Enembe Ngaku Berobat, Bayar Sopir Ojek 100 Ribu
Baca juga: Masuk Papua Nugini (PNG) lewat Jalur Tikus, Gubernur Papua Dideportasi PNG, Kini Mengaku Salah
Jalur ilegal yang dilalui Lukas adalah 'jalur tikus'.
Di sana Lukas dan 2 orang lainnya naik ojek.
Sopir ojek yang tak ingin disebut namanya mengaku kalau tak mengetahui orang yang diantarnya adalah Lukas Enembe.
Lukas membayar ojek Rp 100 ribu, padahal biasanya tarif hanya Rp 7 ribu atau dua kina.
Keberadaan Lukas Enembe ketahuan setelah fotonya tersebar di media sosial.
Foto Gubernur saat berada di depan Medallion Hotel Vanimo.
Dilansir dari Kompas.com, Lukas Enembe mengaku ke PNG untuk berobat.
Dia mengeluhkan ada gangguan saraf.
"Saya pergi untuk terapi saraf kaki, kalau saraf otak kita sudah terapi di Jakarta. Sama-sama konsul saya di sana, sejak hari pertama," ujar Lukas.
Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Papua, Novianti Sulastono mengatakan bahwa pihak Papua Nugini menetapkan Lukas sebagai imgran ilegal.
"Dari pemerintah Papua Nugini yang menyatakan bahwa beliau ini illegal stay di sana, kita sebut pelintas ilegal," ujarnya di Jayapura, Jumat.
Dia menegaskan bahwa Lukas kembali ke Papua karena dideportasi.
"Jadi yang deportasi itu Pemerintah Papua Nugini," kata Novianto.
Imigrasi akan mencari tahu terkait keberangkatan Lukas Enembe saat melintas ke Papua Nugini.
"Jam berapa dan dari mana beliau melintas tentunya akan kita dalami dan sebagai pejabat negara tentu beliau paham (aturan)," tuturnya.
Dikutip dari Tribun Papua, Lukas Enembe diawasi ketat hingga tiba di Papua.
Dia dikawal TNI-Polri dan dijemput petinggi Partai Demokrat Rifai Darus.
Konsulat RI untuk Vanimo, Allen Simarmata, turut mendampingi proses pemulangan Lukas.
Namun dia mengaku baru mengerahui keberadaan Gubernur Papua Lukas Enembe di Vanimo pada Kamis (1/4/2021).
"Beliau dua hari di sana, saya baru tahu kemarin," pungkasnya.
(hen/tribun-medan.com)