TRIBUNWIKI
Frans Rosefel Hutajulu, Atlet Tinju Sumut, Ingin Ajak Adiknya Mencari Ayahnya Jika Raih Emas di PON
Frans mengaku selama TC dirinya latihan setiap hari di pagi hari kecuali hari Minggu dan hari libur atau tanggal merah.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Frans Rosefel Hutajulu, atlet tinju yang mendapat tiket diajang pekan olahraga Nasional (PON) Papua ternyata mempunyai niat yang bagus.
Niat itu, ia lontarkan saat berbincang dengan www.tribun-medan.com di satu kafe yang ada di Kota Medan.
"Niat saya, kalau saya juara PON Papua, saya akan ajak adik untuk mencari ayah di Pekanbaru," kata Frans, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Porwil Arung Jeram, Kecamatan Medan Denai Peroleh Medali Terbanyak
Ia mengungkapkan sejahat apapun orangtua (ayah) kalau tidak ada mereka dirinya tidak akan lahir ke dunia ini.
"Ibu sudah meninggal ketika saya masih kelas I SD dan setelah itu, saya dan adik saya ditinggal oleh ayah. Itu makanya saya berniat kalau dapat medali emas, akan mencari dan menjemput ayah ke Pekanbaru untuk bisa tinggal sama kami lagi," harapnya.
Frans pun mengaku rindu sekali dengan ayahnya.
"Apalagi adik Perempuanku, dia sangat rindu sekali dengan ayah. Aku sejak usia 6 tahun sudah ditinggal ayah," ujarnya.
Mengenai apa yang bakal ia lakukan saat bertemu dengan sang ayah, Frans mengaku belum terpikir apa yang akan dan bakal ia lakukan saat bertemu dengan ayahnya.
"Yang pasti, saat saya juara PON saya akan mencari beliau di Pekanbaru. Terakhir kali saya dapat informasi kalau ayah saya di sana menetap," katanya.
Baca juga: Demi Turuti Kalina Ocktaranny Ngidam Aneh-aneh, Vicky Prasetyo Buat Sayembara, Rogoh Rp 100 Juta
Maka dari itu, Frans akan berlatih serius agar dirinya bisa menjemput impiannya yakni bisa mencari ayahnya apabila bisa membawa pulang medali emas saat PON Papua.
Dalam menghadapi pekan olahraga Nasional (PON) Papua yang akan bergulir pada Oktober 2021 Frans Rosefel Hutajulu tengah fokus latihan untuk mempersiapkan dirinya sendiri agar bisa berprestasi dalam even empat tahun sekali.
"Saat ini saya sudah training camp (TC) penuh di sasana Medan di Jalan Bunga Herba dan saya sudah dua Minggu TC di sini jelang PON yang tinggal beberapa bulan lagi," kata atlet tinju yang mendapat tiket PON Papua ini.
Frans mengaku selama TC dirinya latihan setiap hari di pagi hari kecuali hari Minggu dan hari libur atau tanggal merah.
"Untuk sore latihan setiap Rabu, Kamis dan Jumat sementara Sabtu sore libur. Dan disitu fokus untuk latihan fisik mengingat April nanti kami ada tes fisik dari KONI Sumut," ujarnya.
Anak pertama dari dua bersaudara ini menyatakan dalam tes fisik April 2021 nanti dirinya harus menaikkan fisik sejauh 25 persen.
"Maksudnya kondisi fisik harus naik 25 persen dari sebelumnya. Saat Desember tahun lalu, kondisi fisik saya naik 9 persen dan untuk April mendatang harus naik 25 persen dari Desember kemarin. Dan saya tidak mengetahui berapa persen kondisi fisik saya, karena itu KONI Sumut yang punya data," terangnya.
Ia menceritakan untuk latihan fisik, di masa TC penuh ini, dirinya selalu menjalankan latihan fisik seperti lari jauh 10 kilometer, sprin mulai dari 400 meter, 300 meter, 200 meter sampai 100 meter.
Baca juga: Mual Tio, Wisata yang Tawarkan Air Jernih Langsung Dari Danau Toba
"Kemudian ada juga latihan beban menurut kelas pertandingan. Dan saya mengangkat beban itu sekitar 10 kilogram karena saya berada di kelas 46 kilogram," ungkapnya.
Iapun mengatakan selama TC sudah berjalan dua Minggu ini, Kota Medan masih baru bagi dirinya. Jadi, sambung Frans, dirinya tidak pernah kemana-mana hanya fokus latihan, latihan dan latihan saat TC penuh ini.
"Intinya sekarang saya hanya fokus latihan agar kemampuan saya meningkat dan berujung kepada berprestasi saat di Papua yang tinggal beberapa bulan lagi.
Saya tidak akan mengulang kesalahan yang pernah saya lalui dan ini merupakan PON pertama saya yang harus saya buktikan bahwa saya mampu untuk menunjukkan bahwa saya pantas dan berhak untuk mengikuti PON dan nantinya akan berprestasi," pungkasnya.
Ia juga menyatakan sudah mengantisipasi lawan terberat saat perhelatan PON Papua, meskipun ia sendiri belum mengetahui bagaimana kekuatan dari lawan yang harus ia antisipasi itu.
"Ini PON perdana saya. Namun saya sudah melihat kemampuan mereka dari sang pelatih dan sudah saya kerucutkan siapa lawan yang harus saya antisipasi. Itu juga mendapat masukan dari pelatih," akunya.
Baca juga: TEGANYA BAMBANG PAMUNGKAS, Tinggalkan Amalia Fujiawati dalam Kondisi Hamil hingga Lakukan Hal Ini
"Saya lihat dari semua atlet itu yang harus saya waspadai atau antisipasi yakni dari provinsi Sulawesi Utara, Juan Abbas dan dari provinsi Bali yakni Krispinus Mario Wonda.
Tapi saya juga harus mengantisipasi atlet dari tuan rumah. Yang sampai sekarang saya belum tahu, siapa yang akan dimunculkan tuan rumah," jelasnya.
Frans memasukkan kedua atlet ini dikarenakan Atlet provinsi Sulawesi Utara Juan Abbas merupakan juara satu Indonesia di kelas 46 dan dia juga juara 1 nasional untuk tinju di kelas 46.
Sedangkan Mario dari provinsi Bali merupakan Runner up atau juara dua setelah Juan.
"Dan kedua atlet ini saya belum mengetahui kekurangan dan kekuatan mereka. Tapi aku sering lihat pertandingan mereka untuk mempelajari juga. Karena saya belum pernah berjumpa dengan mereka. Lagian ini PON perdana saya," ujarnya.
Mengenai target, Frans mengaku secara pribadi dirinya akan membawa pulang medali emas.
"Kalau saya bisa mengalahkan dua orang ini, insya Allah saya bisa bawa pulang emas," katanya seraya menyatakan sehingga dirinya bisa mencari ayahnya.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Sierra? Model Seksi Istri Siri Komisaris BUMN, Kasihan Ngaku Anaknya Ditelantarkan
Ia pun mengaku apabila dirinya membawa pulang emas saat PON Papua, ia akan membangun rumah di Asahan yang bisa sebagai tempat tinggal mereka bersama adik perempuannya.
"Kalau saya dapat emas, saya akan beli rumah untuk tempat kami tinggal. Mengingat ibu saya sudah meninggal saat saya masih umur 6 tahun dan saat itu pula, ayah saya meninggalkan kami," ujarnya.
Selain itu, apabila dirinya membawa pulang emas saat PON, ia akan mengajak adik perempuannya untuk ke Pekanbaru mencari ayah mereka yang sudah meninggalkan mereka sejak masih anak-anak.
"Saya berniat untuk mencari tahu keberadaan ayah saya di Pekanbaru apabila saya dapat emas," katanya.
Mengenai, apa yang bakal ia lakukan saat bertemu dengan ayah mereka, pria kelahiran 25 Agustus 1996 ini belum mengetahui apa yang bakal ia perbuat. "Yang pasti akan saya cari, jemput dan suruh untuk tinggal sama kami.
Yah, meskipun ayah kami salah karena tidak membesarkan kami, tanpa dia, saya tidak ada di dunia ini," pungkasnya.
Nama: Frans Rosefel Hutajulu
Alamat : Jalan Diponegoro Gg Logam Lk V, Asahan
25 Agustus 1996
Pelatih: Liston Tampubolon
Orangtua
Ayah: Herman Hutajulu
Ibu: Alm Lisdiana Sitanggang
Prestasi :
* Juara 1 Nasional Kejurnas Tangerang 2014
* Juara 1 pra PON Bengkulu 2019
* Juara 1 Kejuaran Internasional di Malaysia 2019
(akb/tribun-medan.com)