News Video
Kadis Kesehatan Kota Medan Ungkap Dosis Vaksin yang Diterima Kota Medan Baru 10 Persen
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi mengatakan dosis vaksin Covid-19 yang diterima untuk Kota Medan baru mencapai 10 persen dari total.
Kadis Kesehatan Kota Medan Ungkap Dosis Vaksin yang Diterima Kota Medan Baru 10 Persen
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi mengatakan dosis vaksin Covid-19 yang diterima untuk Kota Medan baru mencapai 10 persen dari total warga Kota Medan yang layak mendapatkan vaksin.
Hal ini disampaikan Edwin saat simulasi atau uji coba vaksinasi drive thru yang dilakukan di Lanud Soewondo Medan, Selasa (6/4/2021).
"Proses vaksinasi terus berjalan, tapi tentu kita memaksimalkan sesuai dengan dosis yang kita terima. Dosis vaksin yang diterima untuk Kota Medan itu baru 10 persen dari total warga Medan yang layak menerima vaksin," kata Edwin.
Baca juga: Wali Kota Bobby Nasution Ungkap Alasan Pilih Lanud Soewondo Jadi Lokasi Vaksinasi Drive Thru
Edwin mengaku, ketersediaan vaksin untuk Kota Medan masih terbatas.
Namun ia mengaku proses vaksin masih akan dimaksimalkan sesuai dosis yang ada.
"Capaian Kota Medan untuk vaksinasi sekarang kan ketersediaan vaksin masih terbatas, dari jumlah penduduk Medan yang kita terima baru 10 persen. Jadi cakupan dan target kita baru segitu saja, sekitar 10 persen itu yang kita maksimalkan," ungkapnya.
Edwin berujar, pelaksanaan vaksinasi drive thru merupakan upaya untuk mempercepat proses vaksinasi di Kota Medan.
Pelaksanaan vaksinasi secara formal, kata dia, akan dimulai besok (7/4/2021).
"Jadi pada hari ini pelaksanaan uji coba simulasi vaksinasi drive thru, ada target guru sebanyak 70 orang. Tapi secara formal kita mulai besok tanggal 7 April dengan sasaran khusus lansia dan pendamping. Jadi sesuai dengan aplikasi yang sudah kita publikasikan itu dengan sasaran lansia dan pendamping," ungkapnya.
Baca juga: ERLING HAALAND Asal Medan Punya Garis Keturunan Belanda, Simak Penjelasan Sang Kakek
Ia juga menekankan, jika pelaksanaan vaksinasi drive thru tidak hanya bisa diikuti oleh pemilik kendaraan roda empat atau mobil.
Tapi juga bisa diikuti oleh roda dua seperti sepeda motor.
"Ini kan namanya drive thru, artinya pelayanan dengan berkendaraan. Utamanya memang kendaraan roda empat, tapi kita juga melayani yang roda dua," kata Edwin.
Untuk saat ini, kata Edwin, jumlah warga Medan yang telah divaksin yakni sebanyak 150 hingga 160 ribu orang yang telah divaksin.
Ia berharap proses vaksinasi ke depannya dengan sistem drive thru dapat dikebut.
"Mudah-mudahan berjalan lancar, jadi kita juga bekerjasama dengan faskes dengan sistem pelayanannya mulai dari pendaftaran, skrining, penyuntikan dan observasi. Jadi ke depan dengan jumlah vaksin yang ada akan kita percepat prosesnya sesuai dengan ketersediaan vaksin yang ada," pungkasnya.
Baca juga: BURSA TRANSFER - Juventus Bakal Jual Paulo Dybala? Tarik Perpanjangan Kontrak Barunya
Tidak hanya tenaga pendidik yang menggunakan mobil, juga terlihat dua orang tenaga pendidik yang mengendarai sepeda motor.
Mereka juga tampak melewati proses vaksinasi mulai dari pendaftaran, skrining dan vaksinasi dengan cara yang sama.
Hanya saja, lokasi observasi berbeda dengan yang mengendarai mobil, yakni mereka menunggu di bawah tenda tak jauh dari lokasi vaksin.
Satu di antara yang mengendarai sepeda motor yakni Erna, seorang pengajar TK di Medan.
Ia juga mengatakan hal yang sama. Usai observasi selama 30 menit, dirinya mengaku sehat dan tidak merasakan efek samping.
"Enggak ada efek samping, cuma saya memang agak takut saja sama jarum suntik," katanya.
Baca juga: Kasasi Zuraida Hanum Ditolak, Anak Sulung Hakim Jamaluddin Mengucap Syukur
Ia mengaku tidak ragu terhadap vaksin Covid-19 karena sejauh ini melihat belum ada efek samping yang berbahaya usai divaksin.
"Enggak ada rasa ragu atau takut, soalnya dilihat sejauh ini juga baik-baik saja semua yang sudah divaksin. Jadi berangkat dari hal itu kami percaya. Apalagi guru ini kan jadi prioritas sebagai tenaga pendidik," ungkapnya.
(cr14/tribun-medan.com)