Pengakuan Mahasiswi CT Asal Jakarta Menjadi Mucikari di Lombok, Sebut di Jakarta dan Surabaya Sepi
Wanita CT masih berstatus sebagai seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Jakarta.
Para pelanggan memesan layanan prostitusi secara online melalui aplikasi MiChat.
Meski baru beroperasi lima hari, namun mereka mendapatkan banyak pelanggan.
Total ada 37 lelaki hidung belang yang telah mereka layani.
"Satu orang sudah melayani 16 pelanggan, satu hari dia bisa melayani 5 orang," ungkap Baiq Dewi.
Soal harga, kata Baiq Dewi, tergantung kesepakatan antar mereka. Tarif berhubungan badan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,6 juta.
"Yang memesan orang-orang di sekitar sini," ujarnya.
Mengenai siapa saja lelaki hidung belang yang memesan, kepolisian masih mendalami.
Kasus tersebut masih terus dikembangkan Polda NTB. Termasuk para pihak yang terlibat dalam prostitusi online tersebut.

ILUSTRASI - MENYIBAK Cara Muncikari Menjual pada Gadis Belia kepada Pria Hidung Belang. (Surya/habibur rohman)
Penangkapan Kasus Lain
Satreskrim Polresta Mataram juga telah mengungkap prostitusi online dan menangkap wanita berinsial NM (27), warga Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
NM diduga berperan sebagai muncikari.
Dia diduga bukan muncikari sembarangan.
Meski hanya memiliki tiga anak buah untuk ditawarkan kepada pelanggan, tarif yang ditawarkan cukup mahal.
Tarif sekali kencang untuk layanan short time mencapai Rp 3,5 juta.
Bahkan NM dan anak buahnya kerap dibayar menggunakan Dolar Amerika untuk dibawa ke luar daerah.