News Video

MENYEDIHKAN SEKOLAH DI TOBA Seperti Kapal Pecah, Sudah 5 Tahun Ambruk Tak Juga Diperbaiki Pemerintah

Kondisi menyedihkan terjadi di salah satu SD di Desa Cinta Damai Hasang, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba. Tiga ruangan kelas tampak roboh.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: M.Andimaz Kahfi

MENYEDIHKAN SEKOLAH DI TOBA Seperti Kapal Pecah, Sudah 5 Tahun Ambruk Tak Juga Diperbaiki Pemerintah

TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE – Kondisi menyedihkan terjadi di salah satu SD di Desa Cinta Damai Hasang, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba. Tiga ruangan kelas tampak roboh dan hingga kini belum ditangani pemerintah.

Para murid terpaksa harus berpindah ke SD terdekat, yakni SD N 173623 Sipange yang berjarak 3 kilometer dari kawasan tersebut.

“Tiga ruangan yang rusak ini sudah lima tahun. Kami sering laporkan saat musrenbang desa dan juga ke Dinas Pendidikan bahkan ke BPBD pun kami sudah sampaikan,” kata Kepala Desa Purba Nababan saat disambangi di SD, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Jalan di Toba Nyaris Amblas, Petani Khawatir saat Angkut Hasil Tani, Minta Jalan Segera Diperbaiki

“Kelas yang digunakan hanya empat saja; kelas I hingga IV, sementara murid dari kelas I sampai VI mencapai dia 60 orang. Namun sementara, kelas V dan VI pindah ke SD induk, yaitu SD Negeri Nomor 173623 Sipange. Jaraknya 3 kilometer dari tempat kita ini,” sambungnya.

Saat Tribunmedan.id sambangi kawasan tersebut terlihat secara jelas bahwa sekolah tersebut tidak jelas bentuknya.

Areal sekolah yang di dalamnya ada beberapa ruangan kelas dan juga rumah untuk tenaga pendidik, terlihat telah ditumbuhi rumput liar.

Tiga ruangan ambruk, dua ruangan sudah berada di lembah dan terkena tanah longsoran.

Sementara, satu ruangan yang berdampingan dengan dua ruangan ikut ambruk.

Baca juga: Lama Tak Nongol sejak Isu Hamil, Nissa Sabyan Akhirnya Muncul di Acara Hajatan, Lihat Penampilannya

Ruangan tersebut dipenuhi bekas tanah, atap ambruk dan kaca jendela pecah berantakan.

Saat berkliling di pinggiran sekolah, rumput liar juga sudah tumbuh menjalar.

Purba Nababan juga menuturkan bahwa di areal sekolah terdapat rumah untuk tenaga pendidik yang tidak terawat.

Kursi dan tempat tidur terlihat kotor dan dipenuhi dengan debu.

Ia menegaskan bahwa seluruh keluhan masyarakat yang disampaikan saat musrenbang tidak mendapat sambutan dari pihak Pemerintah, secara khusus Dinas Pendidikan Kabupaten Toba.

Baca juga: RESPON WHO dan MUI Soal Boleh Tidaknya Berpuasa Bagi Orang yang Terinfeksi Covid-19 di Bulan Ramadan

“Setiap musrembang, baik dari Dinas Pendidikan sudah sering kita laporkan bahwa ini akan dikeluarkan nomenklaturnya. Artinya, nomor SD ini. Tapi sampai sekarang, pemerintah tidak pernah menanggapi atas keluhan masyarakat,” ungkapnya.

Dari data kependudukan yang ada padanya selaku Kepala Desa, jumlah penduduk di desa sudah mencukupi sebagai murid bagi sekolah tersebut.

“Mencukupi, karena memang penduduk Desa Cinta Damai mencapai 285 KK sementara di Dusun khusus Hasang ini jumlah KKnya ada 132 KK. Sangat memungkinkan menjadikannya sebuah sekolah,” lanjutnya.

Karena harus berpindah ke desa terdekat, orang tua pun harus merelakan anak-anaknya berjalan sepanjang 3 kilometer setiap harinya.

Dan bagi orang tua yang memiliki kendaraan, anaknya mengendarai sepeda motor agar tidak terlambat tiba di sekolah.

Baca juga: Fantasi Liar AH (42), Suami Jadi Sutradara di Ranjang, Ajak Pria Lain ke Kamar Istri: Tarif Rp1 Juta

“Kami khawatir juga masalah anak-anak. Karena jalan kaki sepanjang 3 kilometer harus memakan waktu beberapa jam ke sekolah berarti kadang ia mau terlambat ke SD tersebut. Kami sebagai orang tua seakan melanggar lalu lintas karena anak-anak kami beri sepeda motor agar jangan terlambat ke sekolah. Mereka kan masih di bawah umur, kami tetap khawatir,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Toba telah terjun melihat ke SD tersebut, namun hingga kini sekolah belum mengalami perubahan kondisi.

“Tahun semalam, Dinas Pendidikan sudah turun. Katanya ada dana IP, tapi sampai sekarang dana tersebut tidak dikucurkan untuk memperbaiki gedung sekolah ini. Dua local (ruangan) sudah rusak dan satu local yang ini (berada di samping ruangan yang ambruk) ini pun akan segera rusak,” pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved