Perintah Jokowi, Panglima TNI dan KSAD ke Mayjen Maruli Simanjuntak Tangani Bencana Alam di NTT-NTB

Kodam IX/Udayana yang dipimpin Mayjen TNI Maruli Simanjuntak akan fokus menangani jembatan putus akibat dari banjir yang terjadi di NTT dan NTB

Editor: AbdiTumanggor
VIA POS-KUPANG.COM
Kondisi desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, dan Lamawara di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, sangat memprihatinkan pasca banjir dari arah Gunung Ile Lewotolok, Minggu 4 April 2021 dini hari. 

KSAD Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) Maruli Simanjuntak Tangani Banjir di NTT dan NTB.

TRIBUN-MEDAN.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut, jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih fluktuatif.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun pemerintah bersama Polri, 81 meninggal dunia akibat bencana ini.

"Untuk sementara korban jiwa yang meninggal sekitar 81 orang, tetapi mohon maaf, data ini mungkin akan berubah setiap jam dan yang masih dalam pencarian 103 orang. Dan sekitar 8.424 warga mengungsi," kata Doni melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

Doni mengatakan, daerah terparah yang terdampak banjir dan tanah longsor yaitu Kecamatan Adonara dan Lembata.

Bangunan yang rusak di dua kecamatan tersebut ditambah dengan Kabupaten Alor total mendekati 500 unit.

Khusus di Lembata, rumah rusak berat mencapai 224 unit, rusak sedang 15 unit, dan rusak ringan 75 unit.

Terdapat dua desa yang terdampak paling besar di kecamatan itu yakni yang berada di kaki Gunung Ile Lewotolok.

"Kami dari BNPB bersama dengan (Kementerian) PUPR nantinya akan merancang agar masyarakat dan warga di kawasan tersebut dapat direlokasi," ujar Doni yang dilansir dari Kompas.com yang berjudul:BNPB: 8.424 Warga Mengungsi akibat Banjir Bandang dan Longsor di NTT

Foto : Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo tiba di Larantuka, Flores Timur Senin (5/4) sore
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo tiba di Larantuka, Flores Timur Senin (5/4) sore. (Kompas.com/Nansianus Taris)

Ia mengatakan, untuk menangani dampak bencana ini tim gabungan dari Kementerian Sosial dan TNI-Polri telah membangun dapur lapangan di hampir semua titik pengungsian, sehingga, diharapkan tak ada warga yang tidak mendapat pasokan logistik.

BNPB juga sudah menyiapkan sejumlah helikopter untuk membantu mobilisasi logistik. Untuk memastikan distribusi logistik berjalan baik, disiagakan pula satu pesawat kargo.

Fasilitas dan layanan kesehatan pun telah disiapkan di hampir seluruh tempat. Namun demikian, masih terjadi keterbatasan dokter di fasilitas-fasilitas kesehatan tersebut.

"Kementerian Kesehatan di bawah pimpinan dari Kapuskris (Kepala Pusat Krisis) Kemenkes sudah melakukan koordinasi untuk mendatangkan sumber dokter dari beberapa provinsi, termasuk dari Sulawesi Selatan, dan juga Jawa Timur," ucap Doni.

Terkait ketersediaan obat-obatan, kata Doni, sementara masih terpenuhi, kecuali alat-alat untuk merawat pasien patah tulang.

Namun demikian, Doni mengaku pihaknya telah melakukan koordonasi untuk mengatasi hal ini sehingga obat-obatan akan segera didatangkan dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved