Perintah Jokowi, Panglima TNI dan KSAD ke Mayjen Maruli Simanjuntak Tangani Bencana Alam di NTT-NTB
Kodam IX/Udayana yang dipimpin Mayjen TNI Maruli Simanjuntak akan fokus menangani jembatan putus akibat dari banjir yang terjadi di NTT dan NTB
"Kemudian juga BNPB bersama Kemenkes menyalurkan alat rapid antigen ke seluruh daerah agar bisa melakukan screening bagi warga, termasuk rombongan-rombongan yang datang dari luar, termasuk jajaran TNI Polri dan juga para relawan," kata Doni.
Sebelumnya diberitakan, banjir disertai dengan longsor terjadi di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (4/4/2021).
Bahkan, intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat (02/04/2021) juga mengakibatkan Kabupaten Bima, NTB, dilanda banjir.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Bima, tercatat banjir telah merendam ratusan rumah di empat kecamatan dan beberapa warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak saat mengikuti kegiatan Ratas bersama Presiden Jokowi dari Ruang Yudha Puskodalopsdam IX/Udayana, Denpasar, Bali, Selasa 6 April 2021. Dok. Pendam IX/Udayana
KSAD Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) Maruli Simanjuntak Tangani Banjir di NTT dan NTB.
Sementara itu, Kodam IX/Udayana yang dipimpin Mayjen TNI Maruli Simanjuntak akan fokus menangani jembatan putus akibat dari banjir yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Dalam arahan pak KSAD agar nantinya untuk daerah terdampak banjir, dan ada jembatan yang putus, segera laporkan ruas panjang jembatan penghubung yang rusak dan putus akibat diterjang banjir, sehingga memudahkan untuk segera ditangani satuan TNI AD yang membidanginya," ujar Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) Maruli Simanjuntak dalam keterangan persnya, Senin (4/5/2021).
Mayjen Maruli Simanjuntak menjelaskan, banjir yang terjadi di NTT dan NTB sebelumnya sudah diantisipasi sejak lama.
"Banjir yang terjadi sejak 2 April 2021 itu disebabkan penanaman jagung secara sporadis oleh masyarakat, sehingga bukit-bukit di wilayah Kabupaten Bima menjadi gundul.
Ketika terjadi curah hujan yang dengan intensitas sedang dan tinggi kurang lebih selama sembilan jam tanpa henti, itu yang mengakibatkan banjir," jelas Maruli.
Saat itu, Maruli menjelaskan, komandan Korem 162/WB telah berkali-kali mengerahkan anggotanya untuk menanam pohon di bukit-bukit tersebut.
"Total ada 30 ribu bibit pohon yang ditanam, tetapi setelah ditinggalkan tanaman itu dirusak kembali," ujar Maruli.
Adapun dampak banjir di NTB menggenang 7 kecamatan, 34 desa dengan jumlah 9.245 KK dan 27.808 jiwa.
Sementara untuk wilayah NTT, ada enam kabupaten, dua kota, 29 kecamatan, tiga kelurahan, dan 75 desa.