HEBOH Kepling Bawa Ormas FUI Bubarkan Kuda Kepang, Sebut Tak Sengaja Ludahi Wajah Panitia
Kepling IX Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, membeberkan kronologi pembubaran kuda kepang yang viral di medsos.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
"Datang penyelenggara itu namanya Wiwid maki-maki saya, ntah apa dia ngomong saya diam aja. Nunjuk-nunjuk saya, tanpa kita sadari karena dimaki-maki tanpa sengaja saya terludah lah, ya udah siap itu dia udah ngamuk. Enggak ada kita lawan, saya diam aja, warga saya juga, saya cuma bilang bubar bubar," cetusnya.
Ia juga membantah adanya anggota FUI Kota Medan yang membubarkan kegiatan itu dengan kata-kata syirik.
"Mana saya dengar itu syirik, orang saya ngomong baik-baik, saya pun kenal sama penyelenggara itu. Kalau ngomong itu (syirik) saya enggak dengar," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada juga anggota FUI yang menjadi korban pengeroyokan tersebut. Malah ia menyebutkan kalau warga tidak ada yang terluka.
"Anggota saya jadi korban, begitu pulang kami dikejar sama beberapa warga dipukuli anggota saya. Kita enggak lawan, kita lerai aja. Satu orang yang dipukuli, kepalanya luka, dadanya ditendang, berdarah sedikit aja. siap itu langsung pulang. Enggak ada warga yang luka, karena warga gak ada dipukuli," jelasnya.
Terakhir, Sai'in menyebutkan bahwa anggota FUI yang dianiaya tersebut sudah membuat laporan ke Polsek Sunggal dan dirinya juga sudah dimintai keterangan pada Senin (5/4/2021) lalu.
"Hari Senin sudah buat laporan ke Polsek Sunggal anggota FUI atas nama Dwi. Saya selaku kepala lingkungan saat dipanggil saya datang hari Senin sudah beri keterangan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemicu bentrok warga kontra ormas Forum Umat Islam (FUI) pada pembubaran kuda kepang di Medan Sunggal ternyata dipicu adanya anggota ormas yang meludahi wajah warga.
Herman (50) warga Jalan Merpati, Kelurahan Sei Sikambing B, Medan Sunggal menceritakan bahwa anaknyalah yang ada di video yang diludahi oleh seorang anggota ormas hingga bentrok pecah.
Bahkan ia menyebutkan yang meludahi wajah anaknya itu adalah keplingnya sendiri, bernama Sai'in.
"Awalnya itu kuda kepangnya mulai jam 4 sore, setelah setengah 6 sore masuklah ormas, di situ ada keplingnya. Pada saat itu dia (kepling) pakai baju ormas, cekcok itu. Pertamanya hanya adu mulut terus ada divideokan sama orang. Lalu dia meludahi wajah anak saya. Yang meludahi kepling," bebernya, Kamis (8/4/2021) kepada tribunmedan.com, saat dijumpai di rumahnya.
Akibat insiden meludahi itu, warga tak terima dan akhirnya bentrok terjadi antara ormas dengan warga.
"Awalnya cekcok mulut aja, setelah terjadi pemukulan dan meludah anak saya namanya Widya itulah makin panas dan terjadi bentrok," tuturnya.
Baca juga: Kisah Pilu Korban Angin Puting Beliung, Rumah yang Bertahun-tahun Dicicil Hancur Dalam Sekejap
Herman menyebutkan anaknya sudah dibawa ke Polsek Sunggal untuk membuat laporan terkait peludahan tersebut.
"Anak kita tadi dibawa ke polsek untuk buat pengaduan," ungkapnya.