Gempa Hari Ini

GEMPA LAGI, Minggu Pagi, Malang Diguncang Gempa Susulan 5.5 , Level Guncangan Capai IV MMI

Setelah diguncang gempa 6.7 (update 6.1) Sabtu, 10 April, Kabupaten Malang kembali diguncang gempa berkekuatan 5.5, Minggu 11 April 2021, pukul 06:54.

Editor: Tariden Turnip
ilustrasi
GEMPA LAGI, Minggu Pagi, Malang Diguncang Gempa Susulan 5.5 , Level Guncangan Capai IV MMI 

TRIBUN-MEDAN.COM - Setelah diguncang gempa dahsyat 6.7 (update 6.1) Sabtu, 10 April, Kabupaten Malang kembali diguncang gempa berkekuatan 5.5, Minggu 11 April 2021, pukul 06:54:58 WIB.

Menurut informasi BMKG pusat gempa di koordinat 8.84 LS,112.41 BT  atau 80 km Barat Daya Kabupaten Malang di kedalaman 98 Km.

Level guncanganan: 

- di Kota Malang III-IV MMI,

- di Pacitan, Wonogiri, Trenggalek III MMI,

- di Nganjuk, Ponorogo II-III MMI, Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo II MMI

BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Belum diketahui apakah gempa susulan ini menimbulkan kerusakan yang sudah terjadi saat gempa utama 6.7.

Dari deretan gempa susulan Gempa Malang, gempa Minggu pagi yang paling kuat.

-Gempa Mag:4.1 SR, 10-Apr-21 19:49:21 WIB, Lok:8.745 LS,112.50505 BT (67 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:48 Km ::BMKG-PGR VII

-Gempa Mag:3.4 SR, 10-Apr-21 18:36:54 WIB, Lok:8.845 LS,112.48331 BT (79 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:45 Km ::BMKG-PGR VII

-Gempa Mag:3.3 SR, 10-Apr-21 16:04:17 WIB, Lok:8.782 LS,112.50790 BT (72 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:43 Km ::BMKG-PGR VII

- Gempa Mag:3.6 SR, 10-Apr-21 15:05:46 WIB, Lok:8.809 LS,112.50688 BT (75 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:41 Km ::BMKG-PGR VII

-Gempa Mag:3.2 SR, 10-Apr-21 14:53:48 WIB, Lok:8.825 LS,112.48751 BT (77 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:46 Km ::BMKG-PGR VII

Hingga Sabtu malam, jumlah korban jiwa akibat gempa Malang 6.7 (update 6.1) terus bertambah menjadi  delapan orang meninggal dunia, yakni tiga orang di Kabupaten Malang dan lima orang di Kabupaten Lumajang.

Lima korban meninggal di Lumajang, termasuk sepasang suami-istri (pasutri) yang tertimpa bongkahan batu saat melintasi jalan perbukitan Piket Nol, dengan sepeda motor, Sabtu (11/4/2021).

Sedangkan kerusakan bangunan mencapai ratusan, terutama di dua kabupaten terparah Malang dan Lumajang.

Sebelumnya Koordinator Kepala Mitigasi Gempa BMKG Daryono mencatat karakteristik gempa 6.7 (update 6.1)  

1. Gempa ini terjadi pada siang hari pukul 14.00.16 WIB, memiliki magnitudo 6,1 dengan episenter terletak di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km.

2. Gempa selatan Malang ini bukan termasuk Gempa Megathrust, tetapi Gempa Menengah di Zona Beniof, karena deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

3. Mekanisme sumber gempa ini berupa pergerakan sesar naik (thrust fault). Mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami, namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami.

4. Dampak gempa ini mencapai skala intensitas maksimum V-VI MMI (dalam peta tingkat guncangan berwarna kuning) sehingga gempa ini berpotensi merusak. Estimasi peta tingkat guncangan BMKG yang dikeluarkan 15 menit setelah gempa cukup akurat dan ternyata benar gempa ini banyak menimbulkan kerusakan bangunan rumah.

5. Gempa ini memiliki spektrum guncangan yang luas yang dirasakan hingga daerah Banjarnegara di barat dan Bali di timur. Adanya spektrum guncangan yang luas ini berkaitan dengan hiposenter gempanya yang cukup dalam.

6. Hasil monitoring BMKG hingga sore ini menunjukkan telah terjadi 3 kali gempa gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan kecil kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

7. Gempa selatan Malang ini kemungkinan sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunungapi, kecuali gunungapi tersebut memang sedang aktif. Jika gunungapi sedang tidak aktif maka gempa tektonik akan sulit mempengaruhi aktivitas vulkanisme.

8. Zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan, Catatan sejarah gempa menunjukkan bahwa Gempa Selatan Malang M6,1 ini berdekatan pusat gempa merusak Jawa Timur yang terjadi pada masa lalu, pada tahun 1896, 1937, 1962. 1963 dan 1972.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved