Pria Tua Ini 9 Tahun Menghilang, Tapi Tetap Bayar Tagihan, Tetangga Syok saat Tahu Fakta di Baliknya

Seorang pria telah dinyatakan hilang selama sembilan tahun. Para tetangga dan orang-orang sekitar percaya bahwa dia mungkin telah dirawat di fasilitas

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
eva.vn
Lama tak terlihat, tetangga kaget saat menemukan tubuh membusuk di apartemen seorang pria tua. Foto ilustrasi. 

Setelah tubuh pria itu diotopsi, polisi mengumumkanbahwa dia meninggal karena sebab yang alamiah.

Mengetahui fakta itu, para tetangga tentunya sangat terkejut. Mereka tidak menduga jika pria itu ternyata sudah meninggal sejak lama.

Ilustrasi penemuan mayat
Lama tak terlihat, tetangga kaget saat menemukan tubuh membusuk di apartemen seorang pria tua. Foto ilustrasi. (eva.vn)

Bertahun-tahun yang lalu, Administrasi Perburuhan dan Kesejahteraan Norwegia menghubungi pria itu berkali-kali, tetapi tidak ada tanggapan.

Pada 2018, pensiunnya dihentikan karena kehilangan kontak.

Namun, selama jangka waktu tersebut, tagihannya masih tetap dibayarkan karena otomatis ada pemotongan dari rekening banknya.

Peristiwa ini telah membuat banyak orang merasa cemas dan ragu, karena Norwegia dianggap sebagai salah satu negara dengan sistem kesejahteraan terbaik di dunia.

Baca juga: Masih Ingat Munaroh? Penampilan Pacar Mandra di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan Kini Manglingi

Polisi Oslo, Grete Lien Metlid mengatakan, dia banyak memikirkan seseorang yang meninggal selama bertahun-tahun tanpa ketahuan.

Baca juga: Fakta Selingkuh Briptu MM & Dokter, Digerebek Mertua Ngaku Sama Suami, Nyatanya Lagi Gak Pakai Baju

Baca juga: Kumpulan Gambar Menarik Ucapan Selamat Berpuasa Ramadhan 1442 H, Cocok Dibagikan di Medsos

“Ini kasus khusus,” katanya. “Dan itu membuat kami mempertanyakan bagaimana mungkin bisa terjadi?”

Arne Krokan, seorang profesor di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia mengatakan, jika pria itu meninggal 30 tahun yang lalu, tidak ada kemungkinan tubuhnya tidak akan ditemukan selama sembilan tahun lamanya.

“Itu adalah harga yang harus dibayar oleh kehidupan digital.” Ujarnya.

(yui/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved