Pengawal Bobby Nasution Usir Wartawan Saat Peliputan, Ketua AJI: Jurnalis Bekerja Dilindungi UU
Ketua AJI Medan Liston Damanik mengatakan, semakin banyak jurnalis yang mengungkapkan pengalaman buruk saat meliput Wali Kota Medan Bobby Nasution.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan angkat bicara terkait larangan wartawan yang hendak melakukan tugas peliputan di kantor Pemko Medan.
Pasalnya, petugas yang melakukan penjagaan di Kantor Pemerintah Kota Medan, kian meresahkan khususnya bagi kalangan jurnalis yang melakukan peliputan.
Sejumlah wartawan yang hendak melakukan peliputan dan wawancara diusir paksa petugas Satpol PP, Polisi hingga Paspampres pada Rabu (14/4/2021) kemarin sore.
Ketua AJI Medan Liston Damanik mengatakan, semakin banyak jurnalis yang mengungkapkan pengalaman buruk saat meliput Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Bobby Nasution dan pengawalnya harus ingat bahwa jurnalis dalam bekerja dilindungi Undang-Undang Pers. Jurnalis bekerja untuk publik, dan sebagai pejabat publik, Bobby harus menjelaskan apa saja kerja yang telah diperbuatnya sebagai wali kota Medan," ujarnya, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Terlalu Over Protektif, Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres di Balai Kota Medan Usir Wartawan
Baca juga: Wartawan di Usir Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres saat Mau Wawancara di Balai Kota Medan
Lanjut Liston, dengan banyaknya keluhan dari jurnalis terhadap wali kota dan pengawalnya, publik jadi bertanya apakah Bobby Nasution serius dengan jargon kampanyenya tentang sinergi membangun Kota Medan.
"Jurnalis dan Wali Kota Bobby Nasution bisa berdiskusi tentang bagaimana pola komunikasi terbaik. Jurnalis dan Wali Kota harus paham tentang profesi masing-masing. Ini penting untuk kebaikan publik yang berhak mendapatkan informasi terkait kinerja Pemko Medan," sebutnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, saat itu awak media hendak mewawancarai Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait masalah pegawai tata usaha di satu sekolah negeri yang mengaku belum mendapatkan tunjangan penghasilan sejak Januari.
Namun, karena Bobby Nasution berada di ruang kantornya, awak media menunggu di depan pintu masuk gedung Pemko Medan.
Baca juga: Miris Uang TPP Tak Kunjung Cair, Puluhan Staf Administrasi SMP Datangi Balai Kota Meminta Kepastian
Baca juga: Uang TPP Tak Kunjung Cair, Puluhan Staf Administrasi SMP di Kota Medan Datangi Balai Kota
Saat itu datang sejumlah Satpol PP berpakaian lengkap.
Mereka menanyakan keperluan awak media menunggu Bobby Nasution.
Awak media menjelaskan ingin wawancara beberapa menit saja. Sebab, setiap berita yang akan naik di media, tentu harus dilengkapi dengan konfirmasi.
"Di luar aja. Jangan di sini," kata Satpol PP bertubuh tegap, Rabu sore. Lantaran diusir, awak media menjelaskan bahwa kedatangan cuma untuk wawancara saja.
"Kami disuruh Paspampres. Gak etis di sini. Di luar aja," kata Satpol PP itu.
Namun awak media menjelaskan, bahwa menghalang-halangi tugas pers ada hukum pidananya. Sebab, jurnalis bekerja dilindungi undang-undang.