UPDATE Gunung Sinabung, Erupsi Lagi dengan Ketinggian Kolom Abu 1.500 Meter
Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, kembali mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan/Muhammad Nasrul
TRIBUN-MEDAN.com, SIMPANGEMPAT - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, kembali mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan.
Terbaru, gunung api tertinggi di Sumatera Utara ini kembali mengalami erupsi pada Kamis (15/4/2021).
Saat dikonfirmasi, petugas pengamat Gunung Sinabung Armen Putra membenarkan peningkatan aktivitas vulkanik dari dalam perut Gunung Sinabung ini.
Pihaknya mencatat erupsi ini terjadi sekira pukul 09.15 WIB.
"Benar tadi Sinabung kembali mengalami erupsi, yang tercatat terjadi sekira pukul 09.15 WIB," ujar Armen.
Armen menjelaskan, pada aktivitas erupsi kali ini Sinabung kembali mengeluarkan material berupa abu vulkanik setinggi kurang lebih 1.500 meter dari puncak gunung.
Ia mengatakan, kolom abu berwarna kelabu pekat ini terlihat condong mengarah ke arah barat dan barat laut.
"Untuk kolom abunya kita amati secara visual setinggi 1500 meter, dan condong mengarah ke barat dan barat laut," ungkapnya.
Baca juga: DETIK-detik Petugas Kampak Pintu Besi untuk Selamatkan Korban Kebakaran Ruko Lantai 3 di Medan Area
Baca juga: Nenek 80 Tahun Tewas Terpanggang di Lantai 2 Ruko dalam Kebakaran Hebat di Jalan Rahmadsyah
Amatan www.tribun-medan.com, kolom abu berwarna kelabu pekat ini terlihat menembus kepulan awan yang menutupi bagian puncak gunung.
Terlihat, dari kepulan awan putih itu kontras lansung ditembus oleh kolom abu vulkanik yang melebihi tinggi awan.
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung, pada erupsi kali ini getaran yang ditimbulkan dari dalam perut gunung terekam di alat pendeteksi getaran atau seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm. Dengan durasi kurang lebih selama tiga menit tiga detik.
Dengan masih tingginya aktivitas vulkanik dari dalam perut Gunung Sinabung ini, Armen menjelaskan jika potensi untuk kembali terjadi erupsi dan awan panas masih tinggi.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak memasuki zona merah yang telah ditentukan.
(cr4/tribun-medan.com)