Demo Kepsek Cabul di Medan
Puluhan Orangtua Demo Kepsek Cabul di Medan, Minta Pendeta Benyamin Sitepu Dikebiri
Salah seorang kakek korban berinisial E yang ikut berunjukrasa menceritakan keganasan kepala sekolah tersebut, meski menyandang status sebagai pendeta
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
Ia juga menyebutkan bahwa pelaku jangan jadikan identitas agama dan pendidikan untuk menutupi kejahatan yang keji terhadap anak-anak kami.
"Jangan rusak sekolah Kristen ini dengan perbuatan cabul dari pimpinannya," tuturnya.
Setelah beberapa jam berorasi, akhirnya Perwakilan dari Yayasan Herlen Triple Dadodi yang membawahi sekolah yang menjabat sebagai Pengawas Yayasan bernama Borong Sitepu menemui ibu-ibu yang berorasi tersebut.
Ia menyebutkan bahwa kepala sekolah berinisial BS tersebut sudah dinonaktifkan sejak kasus ini bergulir di kepolisian.
"Jadi dari pihak pengurus yayasan Si Benny sudah kita non-aktifkan sebagai kepala sekolah yang kedua kita sudah serahkan kepada ranah hukum," ungkap pria berbaju batik ini.
Ia menegaskan bahwa nantinya hukum yang akan memutuskan nasib dari anggotanya tersebut. Borong juga meminta semua orang tua bersabar.
"Jadi hukum yang akan memutuskan bagaimana ini selanjutnya bapak ibu, jadi mohon bersabar. Karena ini sudah kita serahkan pada pihak yang berwajib. Jadi segala sesuatu kita tunggu saja segara proses hukum secara baik," tegasnya.
Namun, para orang tua tersebut tetap tidak terima dengan statement dari pihak yayasan tersebut karena oknum kepala sekolah Benyamin Sitepu tersebut masih ada di dalam grup sekolah.
"Kami tidak terima karena si BS itu masih di grup sekolah, kami minta dia dipecat dari sekolah ini. Kami tidak kenal siapa kau dari yayasan," teriaknya.
(vic/tribunmedan.com)