Angka Covid-19 di Medan Masih Paling Tinggi di Sumut, Tembus 15.000 Kasus, Berstatus Zona Merah
hingga Minggu (18/4/2021) akumulasi kasus konfirmasi di Kota Medan telah mencapai 15.048 orang.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
Bahkan pada Sabtu (17/4/2021) malam kemarin, jumlah pengunjung Kesawan City Walk membeludak.
Otomatis penerapan pencegahan Covid-19 untuk menjaga jarak dan tidak berkerumun tidak bisa terhindarkan.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan dr Mardohar Tambunan enggan memberikan komentar terkait potensi kerumunan ini.
Terpisah, pakar kesehatan yang juga Ketua Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut dr Delyuzar MKed (PA) SpPA mengingatkan, agar dalam pelaksanaan Kesawan City Walk, seluruh standar protokol kesehatan tentunya harus dapat dipenuhi.
Apalagi Kota Medan saat ini masih berstatus sebagai daerah berzona merah.
"Saya mengingatkan saja, kita setuju untuk meningkatkan ekonomi dengan UKM. Tapi harus juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena apapun ceritanya jangan sampai menjadi sumber penyebaran Covid-19 baru," sebutnya.
Artinya, menurut Delyuzar yang juga Ketua Umum Majelis daerah KAHMI Medan ini, seluruh protokol harus benar-benar dijalankan mulai ketika makan agar diatur tidak saling berhadapan dengan yang tidak satu rumah, cuci tangan ketika masuk dan keluar hingga menjaga jarak antara satu meja dengan meja pengunjung lainnya.
"Karena, kita kan juga sudah masuk pada adaptasi kebiasaan baru. Jadi yang terpenting agar jangan sampai menjadi klaster baru saja," tandasnya.
Baca juga: Kesaksian Remaja Hanyut di Sungai Ular, Dira: Gak ada Niatan Mau Mandi, Bagas Langsung Nyebur Aja
Baca juga: RUPANYA Mertua Dian Sastro yang Wafat Bukan Orang Sembarangan,Adiguna Sutowo Anak Pensiunan Jenderal
Pantauan wartawan, warga dari berbagai kalangan datang ke lokasi yang baru diresmikan ini.
Tampak para warga tidak mematuhi protokol kesehatan karena terjadi kerumunan dan berdesakan. Terlihat beberapa orang tidak menggunakan masker.
Terlihat beberapa petugas Satgas Covid-19 lalu lalang untuk mengingatkan pengunjung memakai masker dan menjaga jarak.
Terpantau, badan Jalan Ahmad Yani ditutup dari lalu lintas dan dipakai untuk menempatkan meja dan kursi sebagai tempat para pengunjung untuk menikmati makanan.
Permata Lubis (27), seorang pengunjung mengatakan baru dua kali berkunjung ke kawasan The Kitchen of Asia ini. Ia mengaku terkejut melihat ramainya pengunjung yang datang.
"Baru dua kali datang kemari. Tapi baru malam ini ramai pengunjung, mungkin karena malam minggu," ungkapnya.
Tanggapan IDI