Cerita Seleb
Tamara Bleszynski Naik Pitam Diminta Lunasi Utang Ayahnya hingga Dihujat Warganet Gegara Hal Sepele
Dituding Tak Tahu Diri Gara-gara Hal Sepele Ini, Tamara Bleszynski Minta Instagramnya Diunfollow netizen yang berkomentar miring padanya. Simpel saja
Seperti yang belum lama ini terjadi dan menimpa Tamara hingga membuat dirinya tak bisa menahan emosi.
dari akun Instagram pribadinya, @tamarableszynskiofficial, Kamis (13/2/2020) belum lama ini Tamara meluapkan kekesalannya melalui serangkaian postingan.
Bagaimana tidak, 18 tahun berlalu sejak kematian sang ayah, Tamara Bleszynski tiba-tiba saja diberikan berkas-berkas utang sang ayah yang harus dilunasi.
Padahal diketahui, ayah Tamara, Zbigniew Bleszynski sudah belasan tahun lalu meninggal dunia.
Mendiang juga diketahui telah melunasi segala utang-utang yang dimilikinya dan keluarga saat masih hidup.
Tapi 18 tahun berlalu, bahasan utang ini kembali diungkit oleh sejumlah oknum hingga membuat Tamara murka.
Awalnya, Tamara tampak meluapkan emosi dengan menyebut ada orang yang datang untuk bersilaturahmi tapi justru belakangan diketahui orang tersebut memiliki maksud lain.
"Datang katanya mau bersilahturahmi, tapi ujung-ujungnya bawa berkas surat-surat paksaan untuk berhutang.

Utang yang dimaksud tak lain dan tak bukan adalah utang-utang yang yang telah dilunasi sang ayah semasa hidup.
Hal ini membuat Tamara merasa dirugikan karena masih saja ada orang yang menyiksa ayahnya meski telah tiada.
Padahal menurut pengakuan Tamara, semasa hidup, keluarganya terpaksa menelan begitu banyak hinaan demi bisa melunasi utang-utang tersebut.
Tamara bahkan rela bersabar melihat perjuangan ayahnya semasa hidup jadi hinaan orang kanan-kiri.
Hal ini terjadi hanya karena beberapa orang rakus dan terlalu tamak dengan harta, padahal sang ayah sudah berbesar hati dan melunasi utang-utang tersebut.
"I love papapku! 18 tahun aku sudah bersabar, tapi penghinaan atas kerja keras bapakku, yang kau hina dengan alasan bapakku harus terus membayar hutang karena kamu dan keluargamu terlalu rakus ingin menguasai tapi lalai meneruskan perjuangannya.
Padahal beliau sudah sangat baik mencantum namamu dan kita sudah membayar semua hutangnya. Tapi kamu tetap tamak. Sudah sangat keterlaluan.