Sering Makan Ayam Gorengnya, tapi tak Tahu Pemilik KFC di Indonesia? Ini Sosoknya, Saham 40 Persen
Perusahaan dengan kode emiten FAST itu sebenarnya hanya pemegang hak waralaba (franchisee) merek KFC yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Untuk gerai free standing dan in line, penurunannya tidak terlalu besar atau hanya sekitar 15- 20 persen.
Baca juga: Youtuber Ria Ricis Jatuh dari Kuda Bikin Fans Syok, Begini Kondisinya, Netizen Langsung Serbu

Penurunan ini disebabkan karena adanya pembatasan untuk dine-in di restoran seperti pengunjung hanya diperbolehkan 50 persen dari total kapasitas.
Lalu beberapa gerai yang waktu operasionalnya dibatasi. FAST mengklaim kalau segmen penjualan dari drive thru justru meningkat selama pandemi.
"Kalau kami melihat tren drive thru, kami terdapat perkembangan sebesar 10 persen dari nilai penjualan," tulis FAST lagi.
Sedangkan untuk home delivery dan home delivery aggregator, jika dijumlah masih mencapai kisaran 14 persen dari total penjualan (untuk aggregator gojek dan grabfood) serta home delivery di angka 14.022.
Selainitu, hampir 35 persen penjualan KFC berasal dari takeaway. Di mana di saat pandemi ini justru takeway naik hampir sebesar 65 persen.
Jadi meskipun transaksi dine-in kami menurun, tapi untuk takeaway tetap masih ada," tulis KFC Indonesia.
(*/ Tribun-Medan.com)
Sumber: Kompas.com