PAKAR BMKG Ulas Gempa Beruntun Danau Toba/Samosir, 23 Januari hingga 20 April Sudah 63 Kali Gempa

TRIBUN-MEDAN.COM - Pakar BMKG Dr Daryono akhirnya mengulas rentetan gempa dangkal Danau Toba/Samosir yang beruntun sejak 23 Januari hingga 20 April 2021 sudah 63 kali.

Sedangkan 21 April 2021, paling sedikit ada empat kali gempa Danau Toba.

Mag:2.5 SR, 21-Apr-21 12:13:40 WIB, Lok:2.63 LU,98.69 BT (1 km BaratLaut SAMOSIR-SUMUT), Kedlmn:5 Km

Mag:1.9 SR, 21-Apr-21 15:06:09 WIB, Lok:2.58 LU,98.61 BT (10 km BaratDaya SAMOSIR-SUMUT), Kedlmn:4 km

Mag:2.3 SR, 21-Apr-21 15:07:21 WIB, Lok:2.56 LU,98.80 BT (12 km Tenggara SAMOSIR-SUMUT), Kedlmn:4 km

Mag:1.9 SR, 21-Apr-21 15:27:53 WIB, Lok:2.58 LU,98.61 BT (12 km Tenggara SAMOSIR-SUMUT), Kedlmn:5 km

Dr Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG kerap memberikan ulasan atas peristiwa gempa yang terjadi di Tanah Air melalui akun medsos miliknya.

Dr Daryono, mencatat rentetan gempa ini memiliki magnitudo terkecil 0,8 dengan kedalaman 2 km yang terjadi pada 19 April 2021.

Sedangkan gempa dengan magnitudo terbesar mencapai 3,9 yang terjadi pada 15 Maret 2021 dengan kedalaman 5 km.

Gempa dengan magnitudo 3.9 ini adalah yang terbesar dan sempat dirasakan sebagai guncangan lemah oleh warga Samosir dalam skala intensitas II MMI.

Dr Daryono mengatakan berdasarkan seluruh data gempa yang terkumpul, sebagian besar rentetan gempa yang terjadi memiliki magnitudo kurang dari 2,4 dengan kedalaman kurang dari 5 km.

Jika mencermati aktivitas gempa yang terjadi maka dapat disimpulkan bahwa rentetan gempa ini termasuk dalam klasifikasi tipe gempa kerumunan atau gempa swarm.

Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal.

Aktivitas gempa swarm Samosir ini meskipun magnitudonya kecil tetapi terjadi cukup intensif.

Sebagai contoh beberapa kejadian dimana dalam sehari terjadi aktivitas swarm cukup banyak seperti pada: