News Video
Polres Asahan Berhasil Mengamankan 57,7 Kilo Narkoba dan 5 Ribu Ekstasi
Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra S, dalam pers rilisnya mengatakan personil kepolisian Polres Asahan berhasil mengamankan barang tersebut
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
Polres Asahan Berhasil Mengamankan 57,7 Kilo Narkoba dan 5 Ribu Ekstasi
TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Satuan Narkoba Polres Asahan berhasil mengamankan narkotika jenis sabu dengan berat 57,7 kilogram di Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Rabu(14/4/2021).
Selain sabu, Tim Sat Narkoba Polres Asahan berhasil mengamankan 5 ribu butir pil ekstasi dari atas perahu milik pelaku yang nama Hari Anto (39).
Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra S, dalam pers rilisnya mengatakan personil kepolisian Polres Asahan berhasil mengamankan barang tersebut di Perairan Asahan.
Katanya, terdapat 55 bungkusan besar teh cina bewarna hijau yang berhasil diamankan.
"Beberapa waktu lalu, Satuan Narkoba Polres Asahan berhasil mengamankan narkotika jenis sabu sebanyak 55 bungkus, denhan berat 57.799 gram. Selain itu, terdapat juga narkotika jenis pil ekstasi sebanyak 5 ribu butir," kata Kapolda Sumut itu, Jumat (23/4/2021).
Lanjutnya, peredaran narkotika ini merupakan peredaran narkotika trans nasional.
"Dari hasil penangkapan ini, Polres Asahan berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku yang membawa narkotika jenis sabu tersebut ke perairan Asahan," ujar Irjen Panca.
Ia mengatakan, Satuan Narkoba Polres Asahan diharapkan berhasil dapat menangkap bandar sabu tersebut.
"Polres Asahan sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Sehingga diharapkan dapat mengamankan bandar," katanya.
Lanjutnya, saat ini Polri sedang fokus memberantas Narkoba, sehingga, ujar Kapolda Sumut dirinya akan menindak tegas bagi para bandar narkoba tersebut.
Melihat wilayah Kabupaten Asahan yang berada di Sumatera bagian timur, dan terletak dibibir pantai sangat rentan masuknya Narkoba ke Indonesia.
"Perlu ada langkah-langkah yang terintegrasi dalam mengantisipasi masuknya narkoba ke wilayah Sumatera Utara. Semua stakeholder diharapkan dapat bekerja sama," ujarnya.
Dikatakannya, melakukan penataan terhadap kapal-kapal ataupun perahu-perahu milik masyarakat.
"Sehingga, teridentifikasi. Jangan sampai perahu tersebut digunakan untuk masuknya barang haram tersebut," katanya.
Selain perahu, ia juga mengatakan pelabuhan rakyat juga penting di perhatikan. "Pelabuhan tidak resmi ini juga harus di perhatikan," pungkasnya.
(CR2/TRIBUN-MEDAN.COM)