Goa Pinapan, Lorong Waktu Manusia Batak Masa Lalu, Dipercaya Menyempurnakan Ilmu Kebathinan
Menguji adrenalin dengan menjalani area gelap dengan keterbatasan cahaya, udara bahkan air.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, HUMBAHAS- "Dolok Pinapan", begitulah orang lokal menyebutnya di Desa Banuarea, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Dolok Pinapan satu lokasi yang dikenal dengan 1001 goa dengan sejuta pesona keunikannya.
Perjalanan bersama Kepala Bidang Promosi Pariwisata Humbang Hasundutan, Barton Naibaho, kali ini cukup menegangkan. Untuk sampai di Go Pinapan, terlebih dulu harus melewati tantangan, hutan yang terbilang masih penuh dengan binatang buas.
Baca juga: Harta Duniawi Melimpah, Ammar Zoni Bangun Tempat Wisata di Sumbar & Belikan Irish Bella Mobil Mewah
Setelah melewati rute-rute tadi, tiba di bibir goa hawa yang semakin dingin terasa menusuk kulit. Suara air semakin terdengar nyaring.
Ada juga air terjun yang turun mengaliri bebatuan hingga terbentuk dengan polanya sendiri.
Batuan besar berbentuk setengah gua begitu menganga. Batuan kecoklatan di bawah air terjun bertingkat-tingkat. Lelah seketika lenyap.

Selain keindahan alam Dolok Pinapan, menurut Barton Naibaho, Dolok Pinapan memiliki sejarah panjang.
Banyak percaya, gua-gua itu digunakan sebagai tempat persembunyian kala perang zaman dulu.
Banyak juga percaya, tempat itu tempat banyak orang menyempurnakan ilmu kebatinan zaman dulu.
Baca juga: Foto Puing KRI Nanggala-402 di Kedalaman 838 Meter, Baju Pelambung Ditemukan, 53 Prajurit TNI Gugur
Menjelajah di dalam lorong goa Pinapan, anda bisa nelihat sungai mengalir, air terjun, ikan-ikan, staklaktit, staklakmit dengan warna eksotis yaitu keemasan.
Di sini anda dituntun bersikap sopan.
Bila melihat keindahan batu-batu kristal menempel di langit-langit karena terbentuk oleh tetesan air, jangan sesekali menyentuh, apalagi merusak. Benda ini tampak indah putih menggantung menggelantung.
Dahulu, selain tempat menyempurnakan ilmu bathin, fungsi gua imj untuk tempat tinggal, tempat menyimpanan makanan, tempat berziarah, dan yang terpenting lokasi para leluhur Batak bergerilya melawan Belanda.
Menguji adrenalin dengan menjalani area gelap dengan keterbatasan cahaya, udara bahkan air.
Saat wisata susur gua, faktor keselamatan adalah hal yang sangat diperhatikan.
Baca juga: Pelaku Usaha Kue Musiman Raih Omset Jutaan Rupiah di Bulan Ramadan
Sehingga bagi wisatawan yang ingin melakukan kegiatan susur gua, mereka wajib diperlengkapi menggunakan perlengkapan caving seperti helm, wearpack, sepatu boots, headlamp dan lain sebagainya.
(Jun-tribun-medan.com)