Napi Bebas Komunikasi dari Penjara, Ternyata Aksi Pria Ini Selundupkan Pisang Goreng Isi 40 SIM Card
Bisa terjawab dengan aksi pria yang satu ini. Ya, dia diam-diam menyeludupkan kartu perdana alias SimCard ke dalam penjara.
Saat pisang goreng itu diperiksa oleh petugas, terdeteksi benda yang mencurigakan menempel di dalam pisang goreng tersebut.
Benda putih itu terlihat dilayar X-Ray (alat pendeteksi).
Baca juga: Amanda Manopo Suka Memasak di Lokasi Syuting untuk Rekannya yang Berpuasa, Ternyata Ini Alasannya
Ketika dibuka, ternyata isi di dalam pisang goreng tersebut terdapat barang terlarang berupa 8 segel bungkusan berwarna putih.
Setiap segel berisi 5 buah kartu telepon seluler.
Namun, saat puluhan pisang goreng yang dibawa pemuda itu diperiksa keseluruhannya, ditemukan lagi SimCard dengan total 40 buah yang ditemukan menempel di dalam pisang bagian tengah.
"Petugas jaga memang mencurigai gerak-gerik BS sejak dari masuk ruangan," bebernya.
Menurut Sohibur, BS terlihat gelisah ketika barang bawaannya melewati pemeriksaan melalui mesin X-Ray.
Pemuda itu, terlihat semakin gelisah lagi ketika petugas lapas mengecek hasil deteksi makanan melalui layar X-Ray.
Baca juga: Mal di Medan Antisipasi Lonjakan Pengunjung Imbas Larangan Mudik Lebaran
Saat ini, untuk pemeriksaan lebih lanjut terhadap pengunjung beserta barang buktinya tersebut, langsung diserahkan ke bagian Kamtib untuk proses interogasi.
"Dalam pengakuan awal, BS menjelaskan bahwa barang-barang terlarang tersebut benar miliknya, dan akan diberikan kepada keluarganya yang ada di dalam lapas," ungkap Sohibur.
Lebih lanjut, Sohibur mengapresiasi kinerja anggotanya yang sudah menjalankan tugas pemeriksaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Terima kasih kepada petugas tim penggeledah dan tim Satops Patnal yang telah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan SimCard tersebut," pungkasnya. (TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian)
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Pisang Goreng yang Diisi 40 SimCard di Lapas Pamekasan Ternyata untuk Takjil Buka Puasa Seorang Napi