Diservis 9 Tahun Lalu, Mendadak Korea Bikin Pernyataan Atas Tenggelamnya KRI-402: Latihan Paksa!

Namun, terlepas dari hal tersebut, media Hankook Ilbo mengungkapkan hal yang mengejutkan terkait KRI Nanggala-402.

intisari-online
Pasukan khusus Korps Hiu Kencana yang bertugas di satuan kapal selam TNI AL salah satunya di KRI Nanggala-402 

“Bahkan kapal selam tersebut diketahui tidak pernah menjalani pelatihan kapal selam selama tiga tahun terakhir,” tulisnya.

Seperti yang diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 pertama kali dinyatakan submiss (hilang kontak) setelah mendapat izin menyelam pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 pagi.

Baca juga: Jawaban Artis Cantik Angela Gilsha saat Mengaku Nggak Punya Agama tapi Dekat dengan Tuhan

Baca juga: Rizky Febian Akui Kedekatannya dengan Anya Geraldine Settingan, Kini Ungkap Tipe Cewek Idaman

Ilustrasi kapal selam -
Ilustrasi kapal selam - (24h)

TNI Angkatan Laut menduga tenggelamnya KRI Nanggala-402 disebabkan adanya blackout, yang menyebabkan mesin kapal mati.

Media Hankook Ilbo melaporkan bahwa, KRI Nanggala-402 menjalani latihan simulasi untuk memeriksa fungsi peluncuran torpedo.

Tenggelamnya kapal tersebut, membuat Indonesia mengerahkan seluruh kekuatannya dan meminta bantuan asing.

Bahkan, kapal selam KRI Alugoro 405 yang baru dikirim Korea Selatan baru-baru ini juga ikut dalam operasi tersebut.

Media itu juga mengutip pernyataan seorang ahli kapal selam, yang mengatakan kemungkinan air laut masuk melalui pipa torpedo.

Baca juga: Pengakuan Korban yang Ditikam Oleh Diduga Oknum TNI di Lubuk Pakam

Kolase foto saat Heri Oktavian dilantik menjadi Komandan KRI Nanggala-402 dengan sejumlah personel kapal selam tersebut saat akan bersandar di pelabuhan.
Kolase foto saat Heri Oktavian dilantik menjadi Komandan KRI Nanggala-402 dengan sejumlah personel kapal selam tersebut saat akan bersandar di pelabuhan. (dok TNI AL/ Kompas.com-cyprianus anto saptowalyono)

"Atau karena itu adalah kapal selam yang sangat tua, sistem perpipaan air laut bisa tidak tahan tekanan air,” kata ahli tersebut.

KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam bermesin diesel dengan bobot 1.400 ton yang dibuat di Jerman pada tahun 1979 atau 42 tahun yang lalu.

Kapal itu dikirim dan diterima oleh Angkatan Laut Indonesia dua tahun berikutnya, pada1981.

“Mengingat kapal selam biasanya bertahan 25 tahun, itu sudah cukup tua untuk mereka,” tulis media itu.

Perusahaan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd menjadi perusahaan yang melakukan perawatan kapal selam KRI Nanggala-402 terakhir pada tahun 2012.

Kapal itu mendapat perawatan selama dua tahun untuk sepenuhnya dilakukan perbaikan dan meningkatkan alusistanya.

Dikatakan media tersebut, pemeliharaan kapal selam harus dilakukan setiap enam tahun sekali hingga akhir perjalanannya.

“Artinya pemeliharaan kapal selam (KRI Nanggala-402) belum dilakukan selama sembilan tahun,” tulisnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved