Tumpas Sampai Habis, Pimpinan KKB Lekagak Telenggen Dikepung, Anggota DPRD: Mereka Biadab, Teroris!

Pimpinan KKB di wilayah Yambi atau Puncak, Lekagak Telenggen, disebut terlihat saat kontak senjata tersebut

Kolase Tribun Medan
Anggota Brimob di Papua dan Lekagak Telenggen - Tumpas Sampai Habis! Pimpinan KKB Lekagak Telenggen Dikepung, Anggota DPRD: Mereka Biadab, Teroris! 

TRIBUN-MEDAN.com - Tak ada kata damai dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB), apalagi menerima perundingan mereka. Para anggota KKB Papua layak ditumpas.

Perintah Presiden Joko Widodo ( Jokowi) langsung direspons TNI dan Polri. Mereka kini sedang baku tembak dengan KKB di Papua. 

Ini menyusul gugurnya Kabinda Papua dan seorang anggota Brimob.

Satgas Nemangkawi dan KKB terlibat baku tembak selama delapan jam di Kampung Maki, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021).

Kontak senjata tersebut menewaskan 1 anggota Brimob dan 2 lainnya terkena tembakan.

Sementara, polisi mengklaim telah menewaskan sembilan anggota KKB.

Dilansir Tribun-Medan.com dari Tribun Papua, Pimpinan KKB di wilayah Yambi atau Puncak, Lekagak Telenggen, disebut terlihat saat kontak senjata tersebut.

"Ada Lekagak di sana, sekitar 70-an (anggotanya) dengan 28 senjata api, dari kontak tembak itu mereka mundur. Saat evakuasi tiga korban (Brimob) kita dapat posisi mereka," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Detik-detik Tiga Korban KKB Dievakuasi ke Timika Menggunakan Helikopter, Satu Polisi Meninggal Dunia

Baca juga: INILAH 3 Poin Permohonan KKB Papua setelah Presiden Murka dan Ketua MPR Minta Tumpas Habis Semuanya

Dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021)
Dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021) (Dok Humas Polda Papua)

Kamal menuturkan, posisi kontak senjata merupakan lokasi utama KKB pimpinan Lekagak Telenggen, karenanya mereka memiliki jumlah anggota dan senjata api yang cukup banyak.

Hingga sore ini, sambung Kamal, personel Satgas Nemangkawi terus melakukan pengejaran.

"Mudah-mudahan hari ini atau besok, bisa segera kami temukan kelompok Telenggen. Kami sudah konsentrasi betul dalam beberapa hari terakhir untuk mengejar KKB," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, kontak senjata antara KKB dan anggota Brimob terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021) pagi.

Kejadian itu menyebabkan seorang anggota Brimob, Bharada Komang gugur dan dua rekannya mengalami luka tembak. Dari kontak senjata tersebut, sembilan anggota KKB dipastikan tewas tertembak.

Baca juga: Ketika Pelesiran ke Jawa, Ustaz Abdul Somad (UAS) Minta Dicari Wanita Penghafal Al-Quran, Dikenalkan

Mereka Biadab, tak Berperikemanusiaan

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menilai tindakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua seharusnya dikategorikan sebagai tindakan separatisme dan terorisme lantaran menggunakan kekerasan yang menimbulkan suasana teror.

"Mereka juga menimbulkan rasa takut yang mencekam secara meluas. Korban dari masyarakat sipil dan aparat negara, juga menimbulkan kerusakan obyek vital strategis," kata Guspardi di Jakarta, Selasa (27/4/2021).

Guspardi lantas menjelaskan definisi terorisme dalam UU nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Yakni berbunyi, "Tindakan yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, menimbulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional".

Baca juga: RESMI Ustaz Abdul Somad (UAS) Menikahi Gadis 19 Tahun, Ternyata Pernikahan Keduanya Dipercepat

KONDISI Papua: Antara Kehidupan Masyarakat, Free Port, TNI-POLRI, dan KKB Papua
KONDISI Papua: Antara Kehidupan Masyarakat, Free Port, TNI-POLRI, dan KKB Papua (KOLASE TRIBUN-MEDAN.COM/ISTIMEWA)

Guspardi menyesalkan adanya serangkaian kekerasan yang terjadi di wilayah Papua, yang dilakukan kelompok KKB semakin brutal dan tidak terkontrol.

"Kejadian Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, tewas ditembak dalam insiden yang terjadi pada Minggu (25/4/2021) menambah daftar panjang tindakan KKB yang bertindak di luar peri-kemanusiaan," ujarnya seperti dilansir Tribun-Medan.com dari Tribun Papua.

Karena itu dia menilai Pemerintah harus mengambil langkah tegas memberantas KKB dan menyeret para pelaku ke pengadilan agar di hukum semaksimal mungkin.

Menurut dia, tindakan yang dilakukan KKB di Papua ini tidak boleh semakin meluas dan penanganannya tidak boleh berlarut-larut.

Politisi PAN itu meminta Pemerintah perlu melakukan pendekatan yang berbeda dengan optimal dalam upaya menyelesaikan konflik di Papua.

"Karena ada banyak faksi yang terdapat pada gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan faksi organisasi separatisme lainnya," tuturnya.

Guspardi menilai penguatan fungsi dan peran intelijen negara di Papua perlu dimaksimalkan untuk memetakan, mengetahui dan memutus mata rantai organisasi KKB serta menghentikan alur pasokan senjata.

Anggota Panitia Khusus (Pansus) Otonomi Khusus (Otsus) Papua itu juga mengatakan, TNI perlu melakukan langkah melokalisasi untuk menutup dan mempersempit ruang gerakan separatisme agar dapat lebih mudah ditangani.

"Saat ini yang masih menonjol masih pendekatan keamanan. Ini penting, namun persoalan kemanusiaan, pendidikan, kesehatan dan penumbuhan ekonomi rakyat juga tidak kalah penting," katanya.

Dia menilai pelibatan warga Papua dalam proses tersebut juga mutlak dilakukan dan diyakini bahwa mayoritas warga Papua tetap ingin bersama NKRI.

Karena itu menurut dia, Pemerintah harus sungguh-sungguh mengatasi akar masalah di Papua dan dapat menciptakan rasa aman serta harmoni bagi masyarakat di Bumi Cenderawasih.

Sosok Lekagak Telenggen

Berikut rangkuman sejumlah fakta sosok Lekagak Telenggen, pentolan KKB Papua dua aparat negara tersebut, seperti yang dikutip dari Tribun-Papua.com.

1. Keterangan Kapolda Papua dan Panglima Kodam

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengonfirmasi KKB yang berkontak senjata dengan pihak aparat adalah dari pengikut Lekagak Telenggen.

Kelompok ini menyebabkan Danny dan I Komang gugur dalam tugas saat berpatroli.

"Kita lakukan penindakan, tetap kita tidak akan mundur," tegas Fakhiri, Selasa.

Hal serupa disampaikan Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono.

"Dari laporan yang saya terima pelaku penembakan terhadap korban berasal dari kelompok Lekagak Telenggen," kata Yogo.

Lekagak Telengen dan Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya -
Lekagak Telengen dan Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya - (Kolase Tribun Medan)

2. Diduga 5 Anggota KKB Tewas

Kapolda Papua membenarkan pihaknya menerima informasi ada anggota KKB yang turut menjadi korban dalam kontak senjata tersebut.

Namun hal itu belum dapat dipastikan.

"Memang ada informasi lima KKB tewas dalam kontak tembak. Namun belum dipastikan karena masih menunggu laporan sementara anggota masih melakukan pengejaran," jelas Fakhiri.

3. Tembaki Helikopter

Menurut Fakhiri, helikopter yang hendak mengevakuasi korban juga nyaris menjadi sasaran tembak KKB.

"Dua korban luka, dan jenazah sudah dievakuasi, sempat Helikopter yang mau evakuasi ditembaki KKB," ungkap Fakhiri.

Diketahui aparat gabungan masih melakukan kontak senjata dengan KKB di Kampung Makki, Distrik Ilaga Timur sejak pukul 08.00 WIT tadi.

4. Diduga Tak Sasar Kabinda Papua

Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, diduga KKB tidak ingin menargetkan Brigjen TNI Danny sebagai sasaran tembak.

Danny tertembak karena ikut terlibat dalam kontak senjata.

"Medan di sana, tentunya apabila musuh melihat musuh ya pasti akan dikenakan. Sama juga dengan Polri-TNI ketika ada sasaran pasti sasarannya 'kan dikenakan juga," jelas Rusdi.

5. Menyamar Jadi Warga

Dalam kesempatan yang sama, Rusdi menyebutkan KKB sulit ditumpas karena banyak anggotanya yang menyamar jadi warga.

"Kelompok ini sering masuk ke penduduk. Menyamar-menyamar dengan penduduk," kata Rusdi.

"Mereka selalu berusaha bagaimana pengejaran-pengejaran dilakukan oleh aparat keamanan mereka bisa lolos," terangnya.

Kesulitan lainnya adalah medan persembunyian KKB berada di antara pegunungan.

Selain itu mereka sangat menguasai pegunungan tersebut.

"Tentunya medan di sana tidak seperti ini. Medannya pegunungan segala macam kan membutuhkan sumber daya yang harus maksimal. Itu menjadi pola-pola mereka bagaimana mereka untuk tetap eksis di sana," papar Rusdi.

Anggota Brimob Bharada I Komang Tewas Ditembak KKB Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi penembakan di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021) pagi.

Dilansir TribunWow.com, dalam kejadian tersebut satu anggota Brimob tewas sedangkan dua anggota lain terluka tembak.

Identitas mereka adalah Bharada I Komang sebagai korban tewas, serta Ipda Naton Tonapa dan Bripka Moh Syaifudin mengalami luka.

Para korban adalah personel Satgas Nemangkawi yang ditugaskan di Kabupaten Puncak.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengonfirmasi kejadian tersebut.

"Iya, benar ada kontak tembak, satu anggota kami gugur dari Brimob," kata Fakhiri di Jayapura, dikutip dari Tribun-Papua.com.

Korban luka dirawat di RSUD Mimika.

Ketiga korban dievakuasi dari Mimika menggunakan helikopter dari Distrik Ilaga.

Menurut Fakhiri, helikopter yang hendak mengevakuasi korban juga nyaris menjadi sasaran tembak KKB.

"Dua korban luka, dan jenazah sudah dievakuasi, sempat helikopter yang mau evakuasi ditembaki KKB," ungkap Fakhiri.

Diketahui aparat gabungan masih melakukan kontak senjata dengan KKB di Kampung Makki, Distrik Ilaga Timur sejak pukul 08.00 WIT tadi.

Dikutip dari Kompas.com, pelaku penembakan adalah KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen.

Fakhiri menyebut pihaknya belum dapat memastikan apakah ada anggota KKB yang menjadi korban dalam baku tembak.

Meskipun anggotanya gugur, Kapolda Papua menegaskan akan terus menindak KKB yang berulang kali melakukan penyerangan terhadap aparat dan warga sipil.

"Kita lakukan penindakan, tetap kita tidak akan mundur," tegasnya.

Para korban diketahui sudah dievakuasi ke Timika. (TribunWow.com/Brigitta)

(ase/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved