AKHIRNYA Wali Kota Medan Bobby Nasution Meminta Maaf kepada Jurnalis, Ini Poin yang Disampaikannya
Kedatangan Bobby kali ini adalah untuk melakukan klarifikasi permintaan maaf terkait perseteruan yang selama ini antara jurnalis dan Wali Kota Bobby
Kronologis Pengusiran
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, saat itu awak media hendak mewawancarai Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait masalah pegawai tata usaha di satu sekolah negeri yang mengaku belum mendapatkan tunjangan penghasilan sejak Januari.
Namun, karena Bobby Nasution berada di ruang kantornya, awak media menunggu di depan pintu masuk gedung Pemko Medan.
Baca juga: Miris Uang TPP Tak Kunjung Cair, Puluhan Staf Administrasi SMP Datangi Balai Kota Meminta Kepastian
Baca juga: Uang TPP Tak Kunjung Cair, Puluhan Staf Administrasi SMP di Kota Medan Datangi Balai Kota
Saat itu datang sejumlah Satpol PP berpakaian lengkap.
Mereka menanyakan keperluan awak media menunggu Bobby Nasution.
Awak media menjelaskan ingin wawancara beberapa menit saja. Sebab, setiap berita yang akan naik di media, tentu harus dilengkapi dengan konfirmasi.
"Di luar aja. Jangan di sini," kata Satpol PP bertubuh tegap, Rabu sore. Lantaran diusir, awak media menjelaskan bahwa kedatangan cuma untuk wawancara saja.
"Kami disuruh Paspampres. Gak etis di sini. Di luar aja," kata Satpol PP itu.
Namun awak media menjelaskan, bahwa menghalang-halangi tugas pers ada hukum pidananya. Sebab, jurnalis bekerja dilindungi undang-undang.
Mendengar penjelasan itu, Satpol PP tadi langsung ngeloyor pergi.
Baca juga: Viral Pidato Gubernur Diinterupsi Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Bapak Edy Sudah Tidak Bermartabat
Baca juga: Cerita Sumarni Bersama Suami dan 4 Anaknya Selamatkan Diri, Sang Ibu Terjebak di Kamar Hingga Tewas
Tak lama berselang, datang petugas kepolisian. Polisi yang memegang handy talky itu juga mengusir awak media.
Alasannya tidak ada seorang pun yang boleh menunggu Wali Kota Medan di depan pintu masuk gedung Pemko Medan.
Karena tak ingin ribut, awak media kembali menjelaskan bahwa kehadiran di Balai Kota cuma ingin wawancara.
"Kan udah dibilang Satpol PP tadi," kata polisi tersebut.
Tak lama berselang, datang pria berkemeja safari yang katanya petugas Paspampres.
Lelaki itu juga mengusir awak media.
Dia juga memaksa awak media mematikan handphone. Kata dia, bahwa tidak boleh satu pun orang yang merekam-rekam di areal Balai Kota.
"Dimatiin dululah (handphonenya), dimatiin. Biar sama-sama enak. Saya pun orang intelijen," sergah laki-laki berbaju safari tersebut.
Lantaran tak ingin memperpanjang keributan, awak media kemudian meninggalkan lokasi.
Baca juga: Paspampres Intimidasi Jurnalis di Medan Bisa Dipenjara 2 Tahun atau Terancam Denda Rp 500 Juta
Baca juga: Wartawan di Usir Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres saat Mau Wawancara di Balai Kota Medan
Baca juga: Diminta Evaluasi Aparat Pengawalnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution hingga Saat Ini Masih Bungkam
(mft/cr14/cr9/tribun-medan.com/tribunmedan.id)