KISAH EDDY TANSIL Tan Tjoe Hong, Koruptor Kelas Kakap Paling Sulit Dicari, Bawa Kabur Anak dan Istri
Eddy Tansil atau Tan Tjoe Hong dikenal sebagai koruptor kelas kakap di Indonesia. Sejak kabur dari penjara pada 1996 hilang tanpa jejak
Sosok yang merugikan negara dengan kasus korupsi Bapindo kala itu.
Kabar menghebohkan kaburnya terpidana korupsi kelas kakap Eddy Tansil dari penjara pun mencuat di pemberitaan media massa.
Sederet pewartaan tentang kaburnya Eddy Tansil dari LP Cipinang, Jakarta, baru diketahui publik pada 7 Mei.
Informasi resmi terkait kaburnya Eddy Tansil disampaikan oleh Menteri Kehakiman Oetojo Oesman.
Padahal, Eddy Tansil kabur dari LP Cipinang sejak 4 Mei.
Namun peristiwa kaburnya Eddy Tansil ternyata sangat tertutup karena baru diketahui komandan jaga pada 6 Mei 1996.
Sosok Eddy Tansil
Mantan Juragan becak ini bahkan disemati dengan gelar sensasional tapi memalukan yakni Koruptor Legendaris Indonesia.
Eddy Tansil sendiri adalah buronan sepanjang masa bagi Indonesia karena kasus korupsinya tahun 1994.
Saat itu Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) memberikan kredit ke perusahaan Golden Key Gold (GKG) milik Eddy Tansil sebesar 565 juta Dolar AS atau Rp 1,3 triliun.
Tahun 1996 angka Rp 1,3 triliun terbilang sangat besar lantaran harga beras sekilo saja masih seribu rupiah dan UMR Indonesia kala itu hanya Rp 36.000.
Maka jika di kurskan saat ini, korupsi Eddy Tansil mencapai Rp. 7,9 triliun.
Saat itu hanya Eddy Tansil yang berani korupsi duit rakyat sebesar itu.
Pertama kalinya dalam sejarah Indonesia berdiri.
Awal mula korupsi
Awal mula Eddy Tansil alias Tan Tju Fuan bisa korupsi saat ia memulai bisnisnya sebagai produsen Bajaj dan becak.
Usahanya terus berkembang hingga ia bisa membeli perusahaan perakitan sepeda motor ternama dalam negeri.
Tapi usaha Eddy Tansil sempat bangkrut lantaran Gubernur Jakarta saat itu Ali Sadikin melarang penggunaan bajaj dan becak di ibukota.
Namun nasibnya diselamatkan usaha pabrik cetakan bajanya.
• BERANINYA Nissa Sabyan Tampil di Layar Kaca, Ga Takut Ditanya Rumor Perselingkuhan Nissa dengan Ayus
Bahkan Tansil juga berhasil mendirikan pabrik bir di Fujian, China, hingga ia mendapat julukan 'Bapak Bir Fujian'.
Usai itulah ia mendirikan PT Golden Key Group (GKG) yang bergerak di bidang petrokimia yang melibatkan ia dalam kasus mega korupsi Bapindo.
Usut punya usut, Tansil berhasil mendapat kucuran kredit sebesar itu karena kedekatannya dengan keluarga Cendana.
Uang tersebut lantas ia 'makan' bulat-bulat untuk kepentingan pribadi.
Tansil lantas ditangkap oleh pihak berwajib dan pada tahun 1995 PN Jakarta Pusat memvonis Tnasil bersalah dengan hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp 30 juta, ganti rugi Rp.500 miliar dan membayar kerugian negara sebesar Rp 1,5 triliun.
Ia kemudian dijebloskan ke LP Cipinang.
Sialnya dalam satu tahun masa tahanan, Tansil izin lima kali keluar untuk berobat ke RS Jantung Harapan Kita.
Pada saat izin kelima itulah ia kabur bersama seluruh anak dan istrinya.
Tansil dan keluarga berpindah-pindah negara untuk menghindari kejaran aparat penengak hukum Indonesia yang semakin kalap untuk meringkusnya.
Pada tahun 2013 disinyalir keberadaan Eddy Tansil diketahui berada di China.
• HP Xiaomi Apa Paling Laris, Daftar Harga Ponsel Xiaomi Jelang Promo Lebaran, Harga Mulai 1 Jutaan
Kejaksaan lantas mencoba mengekstradisi Tansil ke Indonesia.
Namun selama 6 tahun belum ada kejelasan mengenai ekstradisi ini sampai detik ini!.
25 tahun, atau sudah seperempat abad lamanya jadi buron, harapan rakyat Indonesia tentu koruptor itu segera dipulangkan ke tanah air untuk menjalani proses hukum sesuai UU yang berlaku.
Sebagian dikutip dari Tribunmenado.co.id
ARTIKEL LAIN Terkait EDDY TANSIL
KISAH EDDY TANSIL Tan Tjoe Hong, Koruptor Kelas Kakap Paling Sulit Dicari, Bawa Kabur Anak dan Istri