Anyang Pakis, Makanan Khas Melayu yang Banyak Ditemui Saat Ramadan
Lena telah berjualanan makanan selama 23 tahun, sedangkan berjualan anyang pakis saat Ramadan telah dijalaninya sekitar 11 tahun.
Perasan air jeruk nipis, kemudian diaduk hingga merata, setelah itu barulah dicampurkan sayur yang telah masak, yaitu pakis, tauge dan kacang panjang, jadilah anyang pakis buatan Lena.
Lena mengatakan masyarakat suku Melayu Deli biasanya mencampurkan anyang pakis dengan bubur pedas untuk dikonsumsi bersamaan.
Baca juga: Berendam Air Terjun Teroh-teroh, Dipercaya Bisa Jadi Penyembuh Stres
Selain itu, anyang pakis juga cocok untuk dijadikan pengganti sayur saat makan berat usai berbuka puasa
“Makan nasi panas, pakai anyang pakis, ditambah timun, ikan asin, mmmm baru mantab,” ujar Lena Asmarani, saat wawancara dengan Tribun-medan.com, Rabu (5/5/2021) sore.
Pada hari-hari diluar Ramadan, Lena sengaja tidak menjual anyang pakis
Sebab kurangnya pembeli makanan tersebut.
Lena telah berjualanan makanan selama 23 tahun, sedangkan berjualan anyang pakis saat Ramadan telah dijalaninya sekitar 11 tahun.
Saat diluar Ramadan, Lena hanya menjual mie pecal, sate kerang, jengkol, telur puyuh, ceker, hati, rempelo, aneka gorengan dan kue.
Baca juga: Seluruh Anggota DPRD Binjai Tak Hadir pada Rapat Paripurna Terakhir bersama Wali Kota Amir Hamzah
Lena mengatakan pendapatannya lumayan lebih menguntungkan ketika Ramadan, mulai berjualan pukul 17.30 WIB, pukul 18.00 WIB dagangannya pun biasanya sudah habis terjual pukul.

Baca juga: Berendam Air Terjun Teroh-teroh, Dipercaya Bisa Jadi Penyembuh Stres
Sedangkan pada hari diluar Ramadan, Lena berjualan mulai pukul 16.00 sampai dengan 18.30 WIB.
Selesih keuntungan yang diperoleh ketika berdagang saat Ramadan dibanding hari biasa sekitar Rp 300 ribuan per hari.
Lokasi jualan Lena berada di sekitar Simpang Halat Jl. AR Hakim, Medan Area.
(cr15/ tribun-medan.com)