Hotel Melati di Padang Bulan Medan Diduga Tempat Pencabulan Siswi SD oleh Oknum Pendeta
Penyidik Renakta Ditreskrimum Polda Sumut pada tanggal 22 April 2021 mulai menyelidiki tempat hotel/wisma kelas melati di kawasan Padang Bulan Medan
Kronologi Kasus: Penyidik Renakta Ditreskrimum Polda Sumut pada tanggal 22 April 2021 mulai menyelidiki tempat hotel/wisma kelas melati di kawasan Padang Bulan Medan, dimana oknum Kepsek BS yang diduga membawa korban siswi SD untuk dicabuli.
TRIBUN-MEDAN.COM - SEORANG oknum Kepala Sekolah Dasar (SD) swasta di Medan, (BS) akhirnya diamankan pihak kepolisian Polda Sumut, Senin (10/5/2021) siang.
BS diamankan aparat Polda Sumut dalam kasus dugaan percabulan sejumlah siswi SD.
Informasi yang dihimpun Tribun-medan.com, BS diamankan di sekolahnya yang berada di Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
Dalam video viral 5.38 Detik yang dibagikan salah seorang orang tua siswa yang ikut menyaksikan penangkapan BS di Sekolah GHS, memperlihtkan sejumlah orang tua sudah berkumpul di depan sekolah.
Penyidik Renakta Ditreskrimum Polda Sumut yang mengenakan kaos biasa awalnya memberhentikan BS dari atas sepeda motor gede (moge) berwarna merah di depan pagar sekolah.
BS tampak mengenakan stelan baju hitam lengan panjang.
Para penyidik tampak menunjukkan surat kepada terduga pelaku yang dibaca oleh istri terduga pelaku.
Seusai membaca, istri bersama BS masuk ke dalam sekolah.
Tak beberapa lama sejumlah orang tua siswa dan bahkan orang tua korban sudah menunggu di depan gerbang sekolah.
"Guys, polisi membekuk Benyamin Sitepu di Galilea hari ini, silahkan dilihat moms. Akhirnya ditangkap juga iblisnya Galilea," cetus perekam video.

Kepsek BS mengenakan jaket hitam, masker putih, celana tanggung digiring polisi menuju mobil di SD GHS Medan, Kecamatan Medan Selayang, Senin (10/4/2021). (Victory / Tribun Medan)
Kemudian mobil Toyota Calya bernomor polisi BK 1991 FH memasuki sekolah dan kemudian Benyamin yang mengenakan jaket hitam, masker putih dan celana tanggung digiring dua orang polisi ke dalam mobil.
"Videokan-videokan tapi jangan ada yang anarkis ya. Pantau aja, dipantau aja prosesnya," cetus salah satu personil.
"Mati kau dipenjara mati kau, mati kau ya, mampus," teriak seorang ibu menangis histeris.
Ia didudukkan di kursi belakang hingga akhirnya mobil keluar dari Jalan Bunga Terompet menuju Polda Sumut.